Di jaman modern ini setiap orang memiliki kesibukan yang cukup padat sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan dasar rumah tangga, misalnya mencuci. Dengan kehadiran mesin cuci tentu hal ini sangat membantu dan meringankan beban khususnya beban ibu-ibu rumah tangga dalam mencuci. Tahu mesin cuci kan?
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Mengunjungi Agumbe, Salah Satu Spot Wisata Terbaik di Karnataka, India
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Pernah terpikirkan tidak untuk jalan-jalan di India? Apakah sudah pernah ke India apa belum? Jika belum yuk ikuti cerita saya ini mengunjungi salah satu spot wisata terbaik yang ada di India, tepatnya di Karnataka.
Kebetulan saya memiliki seorang sahabat yang sangat-sangat baik, namanya Veeresh, dia selalu sedia dan semangat untuk mengajak saya jalan-jalan. Karena kebetulan masa-masa tinggal saya di India sudah mau habis jadi dia tambah semangat untuk mengajak saya jalan-jalan.
Jadi hampir setiap hari minggu saya diajak untuk jalan-jalan, baik itu yang dekat-dekat maupun yang agak jauh dari tempat tinggal kami.
Nah pada postingan kali ini yang ingin saya ceritakan adalah jalan-jalan kami ke sebuah tempat yang namanya Agumbe.
Agumbe adalah sebuah jalur jalan yang melewati pegunungan yang ada di Karnataka. Jadi jalur ini disebut dengan Agumbe Ghat. Jalur ini berada di dalam kawasan hutan lindung. Karena berada di kawasan hutan lindung dan jalur yang berbahaya, bahkan jalur ini memiliki pintu masuk yang dijaga oleh tentara.
Seperti yang saya sebutkan, karena jalur ini ada di pegunungan, jadi jalan di jalur ini berkelak kelok naik ke puncak gunung. Jika dari arah Koppa, tempat tinggal saya maka jalur ini menurun berkelak kelok, jika dari arah Mangalore dan Uduppi maka jalur ini berkelak-kelok menanjak.
Tikungan-tikungan di jalan ini adalah tikungan dengan sudut 180 derajat. Ya kan namanya saja naik gunung. Namun untung saja jalannya bagus, karena jalannya termasuk jalan nasional.
Jadi saya mengunjungi tempat ini dengan mengendarai motor bersama Veeresh. Veeresh yang nyetir motornya, saya cukup boncengan saja. Motor yang dipakai adalah motor avenger, produk dari Bajaj.
Kami menuju ke arah Agumbe sudah agak siang, sekitar jam 9.30 pagi karena sebelumnya kami mengunjungi Kundadri terlebih dahulu. Mengenai Kundadri ini akan saya ceritakan pada postingan lainnya ya.
Dari arah Kundadri 9.30 dan kami sampai di Agumbe sekitar jam 11 siang karena di tengah perjalanan kami berhenti untuk sarapan.
Begitu memasuki pintu masuk Agumbe Ghat kami berhenti sebentar di sebuah warung untuk membeli kacang. Kami membeli kacang ini untuk dijadikan oleh-oleh buat saudara-saudara monyet yang ada di Agumbe.
Jadi karena ini merupakan kawasan hutan lindung maka banyak sekali monyet-monyet dah binatang lainnya. Oleh karena itu rasanya perlu membawa oleh-oleh, sekalian silaturahmi dengan mereka, ya ga?
Begitu sampai kami sudah bertemu dengan monyet-monyet ya. Walaupun dalam masa pandemi, lumayan banyak juga ada pengunjung di sana, bahkan ada polisi yang berjaga-jaga. Jadi sudah lumrah jika orang-orang yang melewati jalur ini berhenti sebentar untuk menikmati pemandangan dari ketinggian.
Jika sudah berdiri di sunset point di Agumbe ini, sejauh mata memandang kita akan melihat pemandangan yang sangat hijau, bahkan bisa melihat air terjun dikejauhan yang mengalir menuruni tebing pengunungan. Intinya...pemandangan di tempat ini sangat bagus sekali.
Karena tempat ini banyak pengunjung, maka sudah pasti orang-orang yang mencari peruntungan ya. Jadi di sini juga sudah ada beberapa dagang asongan yang menjajakan dagangannya. Dagangan yang dijual ya makanan ringan seperti kacang goreng, keripik dan minuman.
Yang tidak kalah penting adalah monyet-monyet di sini bisa diajak berinteraksi. Mereka tidak canggung bermain dengan sesama monyet walaupun di sekitarnya banyak manusia.
Setelah menikmati pemandangan beberapa saat kami menyempatkan memberi makanan kepada beberapa monyet. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuruni jalan pegunungan hanya sekedar untuk menikmati pemandangan sepanjang jalan yang berliku dengan tikungan 180 derajat.
O ya pada saat berkendara menuruni jalan bahkan kami bertemu dengan monyet langka. Saya sempat mengambil foto monyet ini, namun sayang sekali foto yang terekam adalah bagian belakang alias pantatnya saja.
Begitu sampai di bawah kami sempat beristirahat sebentar, kemudian berbalik lagi ke atas untuk kembali ke Koppa, tempat tinggal kami. Namun di gerbang Agumbe Ghat kami berhenti lagi karena kami bertemu dengan kawanan monyet dan anjing.
Jadi di sini kami kembali membagikan makanan kepada monyet-monyet yang sedang bersantai di pinggir jalan dan say hello kepada anjing-anjing yang tinggal di pos jaga Agumbe Ghat.
Setelah bercengkrama sebentar, kami melanjutkan perjalanan pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu siang.
Sesuai dengan judul, pada tulisan ini saya akan membahas cara memperbaiki partisi hardisk yang berubah menjadi format RAW agar bisa menjadi partisi NTFS lagi tanpa melakukan format jadi dan data-data juga tidak hilang. Jadi tidak pakai lama lah, singkat dan tidak membuang-buang waktu berharga kamu.
Laptop telanjang Jika sudah hobi maka apapun akan dilakukan untuk memnuhi hobi tersebut. Tidak hanya anda namun juga termasuk saya. Jika anda pemakai Acer Aspire 4726Z maka lanjutkan membaca sampai selesai. Jika laptop anda selain laptop ini, anda boleh berhenti samapi disini saja, dan jika anda lanjut membaca sampai selesai saya sangat berterimakasih.
Acrylic lembaran. (kaskus) Sudah membaca tulisan saya tentang tempat membeli akrilik ( acrylic ) apa belum? Kalau belum silakan mampir ke postingan Dimana Membeli Acrylic di Jogja . Jika sudah maka lanjutkan membaca di sini.
Komentar
Posting Komentar