Proses Pulang dari India ke Indonesia Pada Masa Pandemi Covid-19 dengan Penerbangan Repatriasi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Halo teman-teman blogger dan teman-teman pembaca, selamat datang kembali di jogjaspirit. Kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang proses yang saya lalui saat pulang dari India ke Indonesia yang saya lakukan bulan Januari ini, yaitu 15 Januari.
Mengapa saya pulang ke Indonesia?
Jadi saya pulang karena masa belajar di India sudah selesai. Sebenarnya sudah selesai pada bulan desember lalu, tepatnya tanggal 27 desember. Jika dihitung dengan proses pengurusan ijasah, jadi waktu selesainya adalah 4 januari 2021.
Selama masa pandemi ini untuk bepergian tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan tidak ada penerbangan internasional yang reguler. Ditambah lagi dengan adanya varian virus corona baru yang katanya berasal dari Inggris, jadi negara-negara memperketat peraturan keluar masuk negaranya, seperti India dan Indonesia.
Beruntung sekali pada tanggal 15 bulan januari ini ada penerbangan repatriasi yang diselenggarakan oleh Indonesia Tamil Sangam. Sebenarnya penerbangan ini awalnya adalah tanggal 6 januari. Dikarenakan pemerintah Indonesia memperketat peraturan masuk Indonesia yang diumumkan tanggal 28 desember lalu, akhirnya penerbangan ini ditunda sampai dengan tanggal 15.
Persiapan Awal Sebelum Pulang
Sesuai dengan surat edaran yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia mulai dari 1 janurari 2021, bahwa sampai dengan 14 janauri WNA tidak diijinkan untuk masuk ke Indonesia kecuali WNA yang memiliki KITAS dan petugas pemerintah. Selain itu syarat yabg utama adalah untuk masuk ke Indonesia, maka baik WNI maupun WNA wajib membawa hasil RT-PCR negatif yang tesnya dilakukan maksimal 48 jam sebelum keberangkatan.
Sebenarnya bagi saya pribadi ini agak susah karena saya tinggal sangat jauh sekali dari bandara tempat keberangkatan. Saya tinggal di state yang berbeda dari tempat keberangkatan. Repatriasi dilakukan melalui Chennai sedangkan saya tinggal di state Karnataka.
Lebih parahnya di state Karnataka saya tinggalnya di sebuah taluk (kecamatan) yang jaraknya 8 jam perjalanan dengan menggunakan bus malam. Dari ibu kota state Karnataka yaitu Bangalore ke Chennai juga butuh waktu yang lama, yaitu 7 jam perjalanan dengan bus malam.
Ok, kembali lagi ke masalah persiapan sebelum berangkat.
Jadi sesuai dengan edaran mengenai tes RT-PCR yang berlaku 48 sebelum keberangkatan, saya pun konsultasi dengan dokter kepapa governmet hospital di daerah tempat saya tinggal. Setelah konsultasi akhirnya saya mendapat penjelasan bahwa rumah sakit tidak bisa mengeluarkan hasil dalam kurun waktu 24 jam. Hal ini dikarenakan rumah sakit harus mengirim sampel swab ke lab yang ada di kota distrik.
Namun akhirnya saya putuskan untuk melakukan tes PCR pada tanggal 9 januari, dan hasilnya keluar tanggal 13 januari, tepat pada saat saya berangkat meninggalkan Koppa. Jadi pagi harinya saya mendapatkan hasil PCR, malam harinya saya berangkat dari Koppa menuju ke Bangalore.
Tes PCR Lagi di Bangalore
Berangkat ke Chennai
Setelah mendapat hasil tes rt-pcr, saya langung meluncur kembali ke kantor bus sugama. Di sini saya sempat ragu untuk langung berangkat ke Chennai atau berangkat malam hari. Setelah menimbang-nimbang akhirnya saya putuskan untuk langsung berangkat saat itu juga.
Langsung saja saya pesan tiket bus Bangalore Chennai. Pesan tiket bus di India cukup mudah ya. Pesannya via aplikasi redbus. Redbus adalah aplikasi yang menyediakan jasa pemesanan tiket bus untuk semua bus yang ada di India.
Saya memesan tiket bus yang berangkat jam 2 siang. Bus yang saya pilih adalah bus dengan nama KMRL. Pickup point yang saya pilih adalah di Madiwala.
Dari kantor sugama ke Madiwala ternyata cukup jauh, butuh waktu 30 menit perjalanan dengan menggunakan taksi online.
Singkat cerita akhirnya sampai di Madiwala. Saya sampai di sana jam 1 siang, jadi punya waktu 1 jam menunggu sebelum keberangkatan.
Busnya ternyata tepat waktu. Tepat jam dua sing bus sudah ada di Madiwala. Akhirnya setelah berpanas-panas menunggu bus, bisa bernafas lega karena masuk bus yang sejuk.
Perjalanan Bangalore ke Chennai ini butuh waktu 6.5 jam. Dalam perjalanan ini bus hanya berhenti hanya sekali untuk istirahat.
Saya sampai di Chennai jam 8.10 malam. Saya memilih tempat yang bernama Maduravayol sebagai tempat pemberhentian, karena tidak ada pilihan lain yang lebih dekat ke bandara, selain itu saya tidak tahu banyak tentang Chennai. Saya memilih Madoravayol juga setelah melakukan survei di google map mengenai dop point terdekat dengan bandara.
Mencari Penginapan Terdekat dengan Bandara Chennai
Begitu turun di Maduravayol cari taksi online lagi. Kurang lebih 16 menit menunggu taksi akhirnya bisa berangkat ke penginapan di dekat bandara Chennai yang sudah saya pesan saat dalam perjalannan Bangalore-Chennai. Penginapan ini namanya Just Guest House.
Dari Maduravayol menuju penginapan ini butuh waktu 26 menit. Sepanjang perjalanan mengobrol seru dengan sopir taksi. Obrolan kami menggunakan bahasa telepati. Mengapa bahasa telepati?
Jadi pak sopir taksi tidak bisa bahasa Inggris, hanya bisa bahasa Tamil dan Hindi. Sedangkan saya tidak bisa bahasa Hindi. Jadi obrolan kami menggunakan bahasa blekpotan. Tapi tenang saja, obrolan kami tetap nyambung kok.
Akhirnya sampai juga di penginapan. Penginapan ini dikelola oleh orang-orang India dari Manipur. Jadi orang-orang India dari Manipur ini adalah orang-orang India etnis China. Jadi mas-mas yang saya temui ini tidak bisa bahasa Inggris, hanya bisa bahasa Hindi. Orangnya baikkkkkk sekali.
Saya diminta menunggu sebentar karena staff lainnya yang bisa berbahasa Inggris akan datang untuk melayani saya. Bahkan owner penginapannya juga menelpon saya meminta maaf kepada saya dan meminta untuk menunggu sebentar.
Berangkat Ke Indonesia
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar