Melakukan Swab Test di India
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Teman-teman tentu sudah tahu ya bahwa untuk memastikan apakah kita terpapar virus corona atau tidak maka akan dilakukan rapid test maupun swab test. Nah pada postingan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya melakukan swab test di India.
Jadi pada postingan sebelumnya saya menceritakan bagaimana
saya bisa di karantina di India. Bisa dikatakan postingan ini adalah lanjutan
dari postingan sebelumnya.
Jadi pada hari kedua karantina kami dijadwalkan untuk melakukan
swab test di “puskesmas”nya India. Kalau di sini disebut dengan Koppa
Government Hospital. Puskesmas ini adalah satu-satunya rumah sakit pemerintah
yang ada di Koppa. Ada rumah sakit lainnya, namun merupakan rumah sakit swasta.
Sekitar jam 9 pagi kami sudah diwanti-wanti untuk
bersiap-siap untuk melakukan swab test. Warden kami datang menemui kami untuk membagikan masker dan
sarung tangan. Sesuai dengan protokol, kami wajib mengenakan masker dan sarung
tangan.
Beberapa menit
kemudian kami diminta untuk bergerak menuju aula kampus karena bus yang akan
mengangkut kami ke puskesmas menunggu di sana. Kami diangkut dengan menggunakan
bus kampus ya.
Saat kami tiba di
dekat aula, ternyata rekan-rekan lainnya sudah di dalam bus. Jadi begitu kami
naik bus, bus langsung berangkat.
Ternyata bus
tidak langsung menuju ke puskesmas, namun menjemput peserta test lainnya di
Quardhitlow namanya, tempat kami bekerja dimana kami terpapar dengan keluarga
suspek kasus covid-19. Nah dari Quardhitlow ini baru kemudian bus balik arah
kembali menuju ke puskesmas.
Kami sampai di
puskesmas sekitar jam 10:30 pagi. Begitu sampai kami semua langsung
turun dan menuju ke tempat tes. Di
sana kami sempat berdiri selama setengah jam untuk menunggu arahan lebih
lanjut. Di sana juga ada beberapa orang yang menunggu untuk melakukan swab
test. Jadi pada saat kami datang tim dokter yang akan melakukan swab belum
siap. Ruang untuk melakukan swab juga masih dibersihkan.
Setelah sekitar
30 menit menunggu kami diminta untuk kembali ke dalam bus. Jadi petugasnya
mengatakan bahwa kami akan ditelpon satu persatu untuk ditanyai detail sebelum
melakukan tes. Maka kamipun kembali ke dalam bus.
Dan benar saja,
setelah kami di dalam bus, beberapa saat kemudian kami ditelpon oleh petugas. Nomor
hp kami sudah terdaftar di sana, sepertinya didaftarkan oleh pihak manajemen
kampus kami.
Yang ditanyakan
oleh petugas adalah nama (tanya ulang ya), apakah memiliki penyakit darah
tinggi, penyakit gula, dan apakah memiliki sejarah memakai obat dalam beberapa
hari dan minggu terakhir, serta yang terakhir ditanya alamat tempat tinggal.
Jadi hanya itu pertanyaan yang ditanyakan.
Setelah semua di
telpon, kami menunggu lagi. Ternyata menunggunya agak lama. Lebih dari 1,5 jam
menunggu. Saya sendiri mendapat giliran tes sekitar jam 12:30 siang. Untuk tes
ini kami dipanggil berpasangan dua orang. Jadi pertama dipanggil dua orang dan seterusnya.
Sekitar jam 1:30
siang semua rombongan di dalam bus sudah selesai di tes. Suasana sempat sedih
karena ada 3 rekan kami dan 1 dokter senior yang positif covid-19. Jadi kami
berpisah di sana. Empat orang yang positif covid-19 ini langsung di bawa ke
rumah sakit perawatan covid-19 di distrik Chikmagalur sedangkan kami sisanya diijinkan
untuk kembali ke tempat kami karantina.
Sekitar jam 2
siang hari kami sudah kembali ke tempat karantina.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar