Cara Memilih Mesin Cuci Sesuai dengan Selera dan Budget yang Dimiliki

Gambar
Di jaman modern ini setiap orang memiliki kesibukan yang cukup padat sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan dasar rumah tangga, misalnya mencuci. Dengan kehadiran mesin cuci tentu hal ini sangat membantu dan meringankan beban khususnya beban ibu-ibu rumah tangga dalam mencuci. Tahu mesin cuci kan?

Melakukan Swab Test di India


Teman-teman tentu sudah tahu ya bahwa untuk memastikan apakah kita terpapar virus corona atau tidak maka akan dilakukan rapid test maupun swab test. Nah pada postingan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya melakukan swab test di India.

 

Jadi pada postingan sebelumnya saya menceritakan bagaimana saya bisa di karantina di India. Bisa dikatakan postingan ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya.

 

Jadi pada hari kedua karantina kami dijadwalkan untuk melakukan swab test di “puskesmas”nya India. Kalau di sini disebut dengan Koppa Government Hospital. Puskesmas ini adalah satu-satunya rumah sakit pemerintah yang ada di Koppa. Ada rumah sakit lainnya, namun merupakan rumah sakit swasta.

 

Sekitar jam 9 pagi kami sudah diwanti-wanti untuk bersiap-siap untuk melakukan swab test. Warden kami datang menemui kami untuk membagikan masker dan sarung tangan. Sesuai dengan protokol, kami wajib mengenakan masker dan sarung tangan.

 

Beberapa menit kemudian kami diminta untuk bergerak menuju aula kampus karena bus yang akan mengangkut kami ke puskesmas menunggu di sana. Kami diangkut dengan menggunakan bus kampus ya.

 

Saat kami tiba di dekat aula, ternyata rekan-rekan lainnya sudah di dalam bus. Jadi begitu kami naik bus, bus langsung berangkat.

 

Ternyata bus tidak langsung menuju ke puskesmas, namun menjemput peserta test lainnya di Quardhitlow namanya, tempat kami bekerja dimana kami terpapar dengan keluarga suspek kasus covid-19. Nah dari Quardhitlow ini baru kemudian bus balik arah kembali menuju ke puskesmas.

 

Kami sampai di puskesmas sekitar jam 10:30 pagi. Begitu sampai kami semua langsung turun dan menuju ke tempat tes. Di sana kami sempat berdiri selama setengah jam untuk menunggu arahan lebih lanjut. Di sana juga ada beberapa orang yang menunggu untuk melakukan swab test. Jadi pada saat kami datang tim dokter yang akan melakukan swab belum siap. Ruang untuk melakukan swab juga masih dibersihkan.

 

Setelah sekitar 30 menit menunggu kami diminta untuk kembali ke dalam bus. Jadi petugasnya mengatakan bahwa kami akan ditelpon satu persatu untuk ditanyai detail sebelum melakukan tes. Maka kamipun kembali ke dalam bus.

 

Dan benar saja, setelah kami di dalam bus, beberapa saat kemudian kami ditelpon oleh petugas. Nomor hp kami sudah terdaftar di sana, sepertinya didaftarkan oleh pihak manajemen kampus kami.

 

Yang ditanyakan oleh petugas adalah nama (tanya ulang ya), apakah memiliki penyakit darah tinggi, penyakit gula, dan apakah memiliki sejarah memakai obat dalam beberapa hari dan minggu terakhir, serta yang terakhir ditanya alamat tempat tinggal. Jadi hanya itu pertanyaan yang ditanyakan.

 

Setelah semua di telpon, kami menunggu lagi. Ternyata menunggunya agak lama. Lebih dari 1,5 jam menunggu. Saya sendiri mendapat giliran tes sekitar jam 12:30 siang. Untuk tes ini kami dipanggil berpasangan dua orang. Jadi pertama dipanggil dua orang dan seterusnya.

 

Sekitar jam 1:30 siang semua rombongan di dalam bus sudah selesai di tes. Suasana sempat sedih karena ada 3 rekan kami dan 1 dokter senior yang positif covid-19. Jadi kami berpisah di sana. Empat orang yang positif covid-19 ini langsung di bawa ke rumah sakit perawatan covid-19 di distrik Chikmagalur sedangkan kami sisanya diijinkan untuk kembali ke tempat kami karantina.

Sekitar jam 2 siang hari kami sudah kembali ke tempat karantina. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini