Cara Memilih Mesin Cuci Sesuai dengan Selera dan Budget yang Dimiliki

Gambar
Di jaman modern ini setiap orang memiliki kesibukan yang cukup padat sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan dasar rumah tangga, misalnya mencuci. Dengan kehadiran mesin cuci tentu hal ini sangat membantu dan meringankan beban khususnya beban ibu-ibu rumah tangga dalam mencuci. Tahu mesin cuci kan?

Karantina di India

Karantina di India


Teman-teman, selamat datang kembali di blog ini. Jika ini adalah pertamakalinya teman-teman mampir di blog ini, maka setelah membaca tulisan ini mampir ke postingan-postingan saya yang lainnya. Siapa tahu teman-teman menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi teman-teman.

Pada postingan kali ini saya ingin bercerita tentang salah satu hari yang spesial bagi saya, yaitu hari Karantina. Tepatnya 17 Juli 2020 lalu saya mulai karantina secara mandiri di blok PG (post graduate) kampus tempat saya menempa ilmu.

Bagaimana ceritanya? Nah inilah yang akan saya ceritakan pada postingan kali ini.

Akan saya awali dari aktifitas saya sehari-hari. 

Sehari-hari saya beraktifitas sebagai seorang dokter intern di sebuah rumah sakit kecil yang berada di perkebunan teh. Jadi rumah sakit ini melayani para pekerja kebun dan penduduk sekitar kebun teh. Jadi sebagian besar pasiennya ya pekerja kebun atau petani di tempat ini. Jadi setiap hari saya bertugas di sana, kecuali hari minggu. Semenjak adanya pandemi covid-19 ini, untuk hari minggu tugas di rumah sakit ini ditiadakan karena tidak ada kendaraan yang mengantar kami ke sana.

Pada tanggal 17 Juli 2020 saya dan teman-teman lainnya bekerja seperti biasa. Tidak ada yang aneh hari itu saat kami bekerja. Selama masa pandemi ini kami juga mengikuti protokol covid-19 sesuai dengan arahan dari manajemen rumah sakit. 

Kemudian sore harinya sekitar jam 3 sore kami mendapat kabar bahwa kakak dari petugas lab rumah sakit ditetapkan sebagai pasien positif covid-19, dan petugas lab ini tinggal serumah dengan kakaknya. Menurut informasi yang ada, bahwa kakaknya ini baru saja pulang dari zona merah dan baru saja selesai karantina mandiri di rumahnya. Jadi sempat terjadi sedikit kepanikan karena kami sangat intens sekali kontak dengan petugas lab ini. Jadi kami khawatir jika petugas lab ini positif covid-19. Apalagi dia sempat mengeluh pilek selama beberapa hari sebelumnya.

Maka sore harinya pada hari itu rumah sakit diputuskan di tutup. Manajemen rumah sakit sempat memberi arahan agar semua petugas tidak pulang alias tinggal di rumah sakit sampai ada arahan selanjutnya. Sedangkan petugas lab sudah diijinkan pulang begitu tahu bahwa kakaknya positive covid-19.

Ternyata setelah selang waktu 2 jam, keluar arahan baru dari manajemen rumah sakit bahwa kami diijinkan untuk pulang, namun pegawai tetap rumah sakit tidak diijinkan pulang alias karantina di sana. Sedangkan kami diperintahkan untuk karantina di blok PG kampus kami. 

Sore harinya kami pulang seperti biasa, namun tidak bisa ke kamar kami masing-masing. Jadi kami langsung di bawa ke kamar tempat karantina. Oleh manajemen kampus semuanya sudah disiapkan, bahkan pakaian kami di kamar diambilkan oleh petugas kampus. Jadi mulai sore itu saya dan 9 orang teman lainnya resmi di karantina. 

Dalam satu kamar karantina diisi oleh dua orang. Jadi saya memiliki teman sekamar. 

Jadi semenjak sore itu kebebasan kami beraktifitas hilang karena kami harus diam di kamar saja. Makanan dan minuman diantarkan oleh petugas kampus. Apapun kebutuhan kami dibantu oleh petugas kampus, termasuk jika kami ingin membeli sesuatu maka wajib meminta bantuan petugas kampus. 

Nah teman-teman, sekian dulu cerita awal karantina di India. Bersambung lagi dengan cerita karantina lanjutan pada postingan selanjutnya. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini