Di jaman modern ini setiap orang memiliki kesibukan yang cukup padat sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan dasar rumah tangga, misalnya mencuci. Dengan kehadiran mesin cuci tentu hal ini sangat membantu dan meringankan beban khususnya beban ibu-ibu rumah tangga dalam mencuci. Tahu mesin cuci kan?
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Gathering dengan Teman-teman PPI di Mangalore
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Setelah mengunjungi Bangalore, saya punya kesempatan untuk berkunjung ke Mangalore. Mangalore adalah salah satu kota besar di state Karnataka. Di sini juga ada beberapa mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Mangalore University.
Berhubung punya waktu luang maka pada tanggal 14 Desember 2019 lalu saya berkunjung ke Mangalore agar bisa bertemu dengan teman-teman ppi di sana sekaligus mengunjungi kampus Mangalore University dan tidak lupa juga tempat wisatanya.
Saya ke Mangalore dengan rekan saya, Herminesti. Mengapa hanya berdua, karena hanya ada kami berdua dari Indonesia di kota Koppa. Sebelumnya ada dua orang senior kami, hanya saja mereka sudah selesai belajarnya di sini, jadi mereka sudah pulang ke Indonesia.
Kami pergi ke Mangalore dengan menggunakan moda transportasi bus. Jarak yang ditempuh ke Mangalore sejauh 4,5 jam perjalanan. Tidak terlalu jauh ya. Jadi kami berangkat pagi hari dari Koppa sekitar jam 7 pagi. Kami sampai di Mangalore sekitar jam 11:30 pagi. Ongkos yang kami bayar tidak mahal kok, hanya 140 rupee per orang. Jika dirupiahkan ya kurang lebih sekitar 28 ribu rupiah. Bus yang kami tumpangi ke Mangalore adalah private bus, karena jurusan Koppa ke Mangalore tidak terdapat layanan government bus.
Mmmm gini, akan saya jelaskan dulu mengenai layanan bus di India, khususnya di Karnataka. Jadi layanan bus di sini ada dua macam yaitu government bus dan private bus. Government bus adalah layanan bus oleh pemerintah, bus ini dinamakan KSRTC. Private bus adalah layanan bus swasta dan ini ada beberapa perusahaan bus. Terminal private bus dan government bus juga terpisah, jadi saling bersebelahan.
Saat itu kami sudah janjian dengan teman-teman di Mangalore untuk bertemu di City Center Mall. Ini adalah salah satu mall yang ada di Mangalore. Dinamakan city center mungkin karena berada di pusat kota.
Jadi dari terminal bus kami jalan kaki menuju ke City Center karena jaraknya tidak terlalu jauh. Memilih jalan kaki agar bisa menikmati suasana kota sekaligus menghemat pengeluaran. Lagi pula jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh dan seperti biasa kami memanfaatkan panduan dari google map.
Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai, setelah 20 menit jalan kami kami sampai di City Center mall. Teman-teman kami sudah menunggu di depan KFC. Karena bertemu pertama kali ya tentu saja kami berkenalan terlebih dahulu kemudian lanjut cerita panjang lebar tentang berbagai hal.
Keasyikan ngobrol, sampailah pada waktunya makan siang. Makan siang kami ditraktir oleh Bang Jemmy, yang biasa kami kenal sebagai Maharaja Jemmy. Kami ditraktir makanan seafood. Jika saya tidak salah ingat rumah makan tempat kami makan siang namanya Machali. Jadi ini adalah pertama kalinya saya makan makanan seafood ala India.
Setelah makan siang kami keliling-keliling dulj di City Center mall untuk beberapa saat. Kemudian sekitar jam 4 sore kami bubar. Mas Jemmy, Herminesti dan saya melanjutkan acara selanjutnya yaitu mengunjungi pantai Surathkal.
Berdasarkan guide kami, yaitu mas Jemmy dan mas Naufal pantai ini adalah pantai yang menyajikan pemandangan sunset yang sangat indah. Dua orang teman kami lainnya yaitu mas Danang dan mbak Alfin tidak turut serta karena mereka punya agenda lain yang tidak bisa mereka tinggalkan, jadi kami berpisah di mall dan mereka kembali ke hostel sedangkan kami lanjut ke pantai.
Dengan perjalanan selama 30 menit menuju ke pantai, akhirnya kami sampai di pantai surathkal, yaitu sekitar jam 4 sore. Benar saja, pantai ini sangat indah dengan pasir yang putih dan pengunjung yang tidak terlalu ramai, ya bisa dikatakan sepi. Hanya ada beberapa pengunjung saja.
Di salah satu sudut pantainya kemi bertemu dengan penjual ikan yag menjual ikan segar dan melihat beberapa kapal nelayan yang terparkir. Jika saya tidak salah tebak pantai ini digunakan untuk tempat berlabuh oleh nelayan lokal, terbukti dari adanya kapal nelayan yang terparkir.
Dan yang pasti dengan kondisi pasir pantai yang putih dan tidak tersentuh, sangat nyaman sekali untuk dikunjungi. Sangat cocok dijadikan sebagai tempat pelarian dari kebisingan kota. Sayang sekali ya pantainya ada di India ya. Kan tidak mungkin teman-teman lari dari kebisingan kota Jakarta ke pantai yang ada di India ini. Hehe.
Pantai ini tampak semakin indah dengan adanya sebuah kapal besar yang terdampar di salah satu sudutnya. Sepertinya adalah kapal nelayan.
Kami menghabiskan waktu di pantai ini sampai sekitar jam 7 malam. Bersama gelap yang beranjak datang, kami mulai melangkah pulang meninggalkan pantai. Akhirnya sampai di penginapan sekitar jm 8:30 malam.
Karena kelelahan, malam kami habiskan dengan tidur nyenyak di hotel cabin yang kami booking online dengan harga yang cukup murah, yaitu 550 rupee per malam atau sekitar 110 ribu rupiah.
Keesokan harinya, pertualangan kami berlanjut. Jam 9 pagi kami meninggalkan penginapan dan menuju hostel teman-teman kami. Kami sudah janjian untuk pergi bersama-sama ke Mangalore University.
Kurang lebih satu jam perjalanan dengan bus akhirnya kami sampai di internasional hostel Mangalore University. Di hostel inilah teman-teman kami tinggal. Setelah basa-basi sebentar akhirnya kami berangkat ke Mangalore University. Dalam rombongan kami ada mas Jemmy, mas Naufal, Herminesti, dan saya sendiri. Butuh waktu sekitar 10 menit perjalanan bus untuk sampai di Mangalore University.
Di Mangalore University kami diajak mengelilingi sebagian kampus. Mengapa tidak semua? Karena kampusnya sangat luas dan juga kami sudah lelah jalan kaki. Jadi kami tidak bisa mengelilingi seluruh kampus.
Setelah lelah mengelilingi kampus, di bawah panasnya sinar matahari hari itu kami menuju ke kota Mangalore lagi. Di tengah perjalanan, mas Naufal turun di hostelnya, karen akan berkemas untuk persiapan pergi ke Thailand. Hanya sisa kami bertiga yang melanjutkan ke kota. Agenda kali ini adalah untuk menonton film di salah satu mall. Lupa nama mallnya. Kami menonton film Jumanji.
Tiga jam berlalu, akhirnya hari beranjak sore. Kami harus berpisah karena saya dan rekan saya harus menuju ke Uduppi. Sebelum berpisah kami bertiga makan bersama terlebih dahulu.
Pertualangan di Mangalore pun selesai. Jam 6 sore saya dan rekan sudah di dalam bus yang menuju ke Uduppi. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.
Sesuai dengan judul, pada tulisan ini saya akan membahas cara memperbaiki partisi hardisk yang berubah menjadi format RAW agar bisa menjadi partisi NTFS lagi tanpa melakukan format jadi dan data-data juga tidak hilang. Jadi tidak pakai lama lah, singkat dan tidak membuang-buang waktu berharga kamu.
Laptop telanjang Jika sudah hobi maka apapun akan dilakukan untuk memnuhi hobi tersebut. Tidak hanya anda namun juga termasuk saya. Jika anda pemakai Acer Aspire 4726Z maka lanjutkan membaca sampai selesai. Jika laptop anda selain laptop ini, anda boleh berhenti samapi disini saja, dan jika anda lanjut membaca sampai selesai saya sangat berterimakasih.
Acrylic lembaran. (kaskus) Sudah membaca tulisan saya tentang tempat membeli akrilik ( acrylic ) apa belum? Kalau belum silakan mampir ke postingan Dimana Membeli Acrylic di Jogja . Jika sudah maka lanjutkan membaca di sini.
Komentar
Posting Komentar