Cara Memilih Mesin Cuci Sesuai dengan Selera dan Budget yang Dimiliki

Gambar
Di jaman modern ini setiap orang memiliki kesibukan yang cukup padat sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan dasar rumah tangga, misalnya mencuci. Dengan kehadiran mesin cuci tentu hal ini sangat membantu dan meringankan beban khususnya beban ibu-ibu rumah tangga dalam mencuci. Tahu mesin cuci kan?

Kematian Sebelum Kelahiran, Rest in Peace Renjit

Renjit C.R.


Tulisan ini saya buat untuk mengenang seorang teman baik yang kebetulan hari ini adalah hari kelahirannya yaitu 12 Januari 1995 dan bulan ini juga ia pergi untuk selamanya, kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa. Ia bernama Renjith C.R. Ia berasal dari Kerala dan kami sama-sama menempuh pendidikan Ayurveda di salah satu Kampus Ayurveda di Karnataka, yaitu di Koppa. 


Tepat pada tanggal 5 Januari 2017  subuh ia mengembuskan nafas terakhirnya dalam sebuah kecelakaan dalam perjalanan menuju kampus dari rumah bersama kedua orang tuanya dan salah satu temannya.
Sebuah kecelakaan yang sangat tragis, karena menurut informasi yang saya dapatkan mobil yang dikendarai oleh ayahnya menghantam bagian belakang truk tronton yang sedang melaju, yang menyebabkan semua yang ada di dalam mobil meninggal di tempat.

Berita ini agak mengejutkan bagi saya karena ia adalah teman yang sangat dekat bagi saya. Pada tanggal 5 Januari pagi tidak ada yang menyampaikan berita dengan mendetail. Saat jam pertama kelas tanda-tanda aneh sudah mulai muncul di kelas. Di dalam kelas hanya saya sendiri mahasiswa cowok yang duduk di kelas. Di jam kedua, dosen hanya masuk untuk absensi mahasiswa dan hanya diam di depan kelas tanpa berkata apapun. Sampai akhirnya dosen bertanya kepada saya, apakah saya ingin pergi ke tempat Renjit seperti teman-teman yang lainnya?

Saya agak bingung ketika ditanya seperti itu. Saya saat itu tidak mengerti apa-apa. Akhirnya dosen dengan agak berat mengatakan bahwa sekitar jam 4 pagi Renjit dan kedua orangtuanya mengalami kecelakaan mobil dan Renjit sudah tiada. Sontak saja seisi kelas menjadi riuh karena teman-teman sekelas pada menangis.

Setelah suasana agak tenang, dari pihak kampus memutuskan bahwa beberapa mahasiswa khususnya mahasiswa cowok diijinkan untuk pergi melayat ke rumah Renjit di Kerala. Mahasiswa putri tidak diijinkan untuk pergi melayat karena tempatnya sangat jauh, yaitu lintas propinsi.

Siang harinya kami sekitar 25 orang berangkat ke Kerala menggunakan bus sewa, tepatnya pada jam 2.30 siang. Bus sewa ini hanya mengantar kami sampai di gerbang perbatasan Karnataka dan Kerala karena bus tidak memiliki ijin untuk lintas propinsi. Menurut info yang saya dapatkan jika bus yang tidak memiliki ijin lintas propinsi masuk ke propinsi lain, khususnya Kerala maka harus membayar pajak sekitar 3 juta rupiah sekali masuk, karena dihitung sebagai bus pariwisata.

Beruntungnya perjalanan sudah diatur sedemikian rupa rapi. Senior saya yang mengatur perjalanan sudah menyewa bus lain di perbatasan, yaitu bus yang ijin operasinya di Kerala. Jadi kami menggunakan 2 bus untuk pergi melayat ini. Kami sampai di rumahnya Renjit sekitar jam 5 pagi. Di sana Renjit dan kedua orang tuanya sudah dibaringkan di dalam peti pendingin berdampingan dengan kedua orangtuanya di halaman rumahnya. Kami menyempatkan menemui kakak perempuannya untuk menyampaikan bela sungkawa.

Sekitar jam 10 pagi upacara kematian menurut tradisi Hindu di Kerala dimulai. Sayangnya saya tidak bisa melihat secara detail prosesi upacara kematian yang dilaksanakan karena saking banyaknya pelayat yang hadir di sana. Upacara diakhiri dengan ketiga mayat dimasukkan ke dalam ambulance untuk dibawa ke tempat kremasi. Sayangya kami tidak ikut ke tempat kremasi karena tempatnya sangat jauh dan kami juga harus pulang pada hari yang sama.

Sekitar jam 11.30 siang kami berangkat pulang dari Kerala menuju Koppa. Kami sampai kembali di Koppa jam 3.30 pagi.       

Renjit adalah teman satu-satunya yang hampir setiap pagi datang ke kamar saya hanya sekedar untuk “say hello” atau hanya sekedar menanyakan pertanyaan bodoh, kemudian pergi lagi tanpa bekas. Dia adalah teman belajar yang sangat cerdas, dia adalah teman yang selalu bersedia menemani saya pergi ke kuil.

Donasi kepada pant asuhan di Sringeri atas nama Ranjit
Untuk mengenang Renjit, hari ini ulang tahun Renjit kami laksanakan dengan menggalang dana dari iuran dari teman-teman sekelas. Iruan ini kami donasikan ke salah satu panti asuhan yang ada di Sringeri.

Selamat jalan Renjit. HAPPY BIRTHDAY TO YOU. Rest in Peace, hope you will get peace place there, beside Him.



Komentar

Postingan populer dari blog ini