|
image from sermud.com |
Jika berbicara
tentang tulis menulismaka tidak akan pernah ada habisnya. Menulis adalah soal
rasa. Di luar sana mungkin banyak sekali orang yang di dalam benaknya ingin
sekali menulis sesuatu, ingin sekali ngeblog, ingin berbagi cerita dengan orang
lain lewat tulisan, namun bingung memulainya dari mana. Biasanya pemula akan
mengalami ini, bahkan orang yang sudah mahirpun terkadang juga mengalami hal
yang sama. Apalagi orang yang sedang-sedang seperti saya, sangat sering mengalami
hal ini.
Jadi bagaimana
sebaiknya? Apa yang harus dilakukan? Mulai
menulis atau tidak sama sekali? Baiklah akan saya coba ulas satu persatu.
Ketahui hobi kamu
Baiklah kita
mulai dari poin pertama, yaitu kamu harus tahu apa hobi kamu. Bukan hal yang
aneh lagi bahwa hobi adalah salah satu faktor yang membuat seseorang mencapai
kesuksesannya. Tidak mungkin kamu tidak punya hobi, bahkan sekecil apapun itu
kamu pasti punya hobi.
Hal apa yang
paling banyak kamu lakukan, dan kamu bisa melakukannya dengan sangat baik, dan
kamu merasa ada yang kurang dalam diri kamu jika kamu tidak melakukannya dalam
beberapa saat dalam sehari, maka itu adalah hobi kamu.
Misalnya cewek,
sudah pasti cewek suka berdandan, walaupun tidak semua ya. Saat berdandan ada
cewek yang akan memakai lipstik lebih lama, menata rambut lebih lama, merapikan
alis lebih lama atau merapikan lainnya, hehe, betul? Maka bisa jadi itu adalah
hobi kamu.
Tapi jika kamu
sudah tahu hobi kamu sejak awal maka itu lebih bagus lagi. Artinya kamu bisa
memulai menulis. Hobi adalah modal awal yang cukup besar untuk kamu jadikan
bahasan dalam tulisanmu.
Amati lingkungan
sekitar
Setelah kamu tahu
hobi kamu, sekarang kamu coba berinteraksi dengan lingkunganmu. Mulai dari
bermain dengan adik kamu, ngobrol dengan kakak, ayah atau ibu kamu, bermain
dengan anak tetangga, atau mungkin ngobrol dengan pacar tetangga, asal jangan
lirik-lirik pandang cowok tetangga ya, apalagi jika kamu sudah punya pacar
juga. Poin-poin di atas bisa kamu jadikan bahan tulisan.
Misalnya orang
tua kamu punya warung dan kamu diminta untuk jaga warung, itupun bisa kamu
jadikan bahan tulisan. Kamu ngapain aja ketika jaga warung, cerewetnya pembeli
yang mampir ke warung kamu, atau sadisnya pembeli saat menawar daganganmu, dan banyak
banyak hal lainnya.
Ingat pelajaran
bahasa indonesia ketika SD
Kalau poin yang
ini sepertinya untuk nostalgia saja ya. Saya yakin kamu pernah diminta
mengarang indah oleh guru kamu saat kamu masih sd dulu. Coba kamu ingat-ingat
lagi karangan indah yang pernah kamu tulis saat sd dulu. Saya jamin kamu akan
senyum-senyum sendiri. Ingat juga dasar-dasar menulis kalimat yang pernah kamu
pelajari saat sekolah dulu. Tentu masih ingat bukan tentang yang namanya
subjek, objek, keterangan, dan beberapa poin lainnya. Ayo coba diingat-ingat.
Ketahui dasar
menulis
Masih bingung
juga? Wah kamu ini kebangetan. Kamu perlu tahu juga perlu tahu beberapa dasar
dalam menulis. Dalam istilah bahasa inggris ada istilah yang namanya 6 W dan 1
H yaitu: What, Where, When, Who, Why, How?
What – apa yang
ingin kamu ceritakan, kejadian apa yang terjadi, kejadian apa yang kamu lihat,
alami, dan dengar? Where – dimana kejadiannya terjadi? When – kapan terjadinya,
jam berapa, hari apa, bulan berapa, tahun berapa? Who – siapa yang mengalami,
siapa yang melihat, siapa saja yang hadir di tempat kejadian? Why – mengapa hal
itu terjadi, apa alasan terjadinya obrolan kamu, atau acara yang kamu lihat,
atau kecelakaan yang kamu lihat? How – bagaimana hal itu bisa terjadi,
bagaimana runtutan terjadinya kejadian yang kamu alami yang kamu lihat. Jadi kamu
harus selalu ingat poin ini, 6 W dan 1 H, Oke?
Berimajinasi
Bermimpilah setinggi-tingginya,
namun jangan lupa bangun untuk mewujudkannya. Begitu kata pepatah. Dalam menulis
juga demikian, kamu harus membayangkan, berimajinasi tentang hal apa, cerita
apa yang ingin dan akan kamu tulis. Namun jangan hanya berimajinasi, setelah
berimajinasi kamu harus segera menulisnya, mewujudkannya. Bahkan cerita
bagaimana kamu berimajinasi bisa kamu jadikan bahan tulisan. Gitu.
Banyak membaca,
melihat dan mendengar
Nah ini yang
paling menantang. Banyak membaca akan menjadi sangat berat bagi kamu yang tidak
punya hobi membaca. Jadi kamu harus banyak-banyak membaca entah itu, novel,
buku sejarah, buku pelajaran, atau buku lainnya yang memberi wawasan bagi kamu.
Hape pintar yang kamu miliki jangan hanya dipakai untuk buka fb saja, namun
gunakan untuk membaca informasi-informasi yang menambah wawasan kamu. Bahkan bagaimana
kamu mengomentari status teman bisa kamu jadikan bahan tulisan.
Melihat – coba
kamu lihat lingkungan sekitar, banyak hal yang bisa kamu jadikan bahan tulisan.
Ini sudah saya katakan pada poin kedua ya. Misalnya ibu meminta kamu mengawasi
adik kamu yang sedang bermain, itupun bisa kamu jadikan bahan tulisan. Kamu melihat
ayah kamu membuat kandang sapi, itupun bisa kamu jadikan bahan tulisan.
Mendengar – ini
juga sangat penting. Ada pepatah yang mengatakan bahwa seorang pembicara yang
yang besar (pintar) adalah orang yang tahu caranya mendengarkan. Saat kamu
berbicara dengan seseorang, jadilah
pendengar yang baik saat lawan bicaramu sedang berbicara. Selain kamu bisa
menangkap apa yang iya katakan dengan jelas, kamu juga akan membuat lawan
bicaramu senang karena merasa didengarkan dan diperhatikan.
Jika 3 hal ini
sudah kamu terapkan, coba kamu mulai ingat-ingat dan mulai goreskan penamu pada kertas atau mulailah mengetik apa yang kamu ingat.
Bayangkan sedang
berbicara kepada teman
Masih merasa
bingung juga? Tangannya masih merasa susah untuk mengetik? Poin ini perlu kamu
terapkan, yaitu bayangkan kamu sedang berbicara dengan temanmu saat kamu mulai
menulis. Biarkan kata-kata di dalam pikiranmu mengalir ke bibirmu dan
berucaplah, sekaligus tanganmu menekan tombol-tombol keyboard. Pasti bisa.
Selalu siap sedia
dengan kertas dan pena atau smartphone
Ide-ide segar
sering muncul secara mendadak atau saat kamu merenung. Bahkan yang lebih unik
lagi ide-ide ini sering muncul saat kamu mandi dan jongkok di toilet. Tidak percaya?
Silahkan dicoba. Saat kamu jongkok di toilet heninglah sejenak, pasti ada
beberapa ide yang melintas di benakmu. Kamu akan merasakan dorongan semangat
untuk segera menulis setelah selesai “urusan privat”mu. Saya sering mengalami
ini.
Jadi kamu harus
selalu siap sedia dengan kertas dan pena, atau bisa kamu tuliskan di
smartphone. Muncul pertanyaan, masak sih ke kamar mandi bawa kertas dan pena,
bawa hape? Ya jika memungkinkan kenapa tidak? Namun tidak harus. Membawa kertas
dan pena adalah saat kamu keluar rumah.
Jaman sekarang orang kemana-mana pasti
bawa hape kan? Saya yakin kamu juga begitu. Jadi kamu bisa mencatat ide-ide
yang muncul di benakmu di dalam hape. Kemudian bisa kamu buka kembali saat kamu
sudah berada di rumah atau berada di tempat tenang dan punya waktu luang untuk
mulai menulis. Bagaimana jika saya tidak punya waktu luang?
Luangkan waktumu
Menjawab pertanyaan
di atas, maka luangkanlah waktumu minimal 1 jam untuk menulis. Wah susah saya
meluangkan waktu untuk menulis, saya sibuk sekali....bla...bla.... Jika kamu
selalu memberi alasan maka kamu tidak akan pernah menghasilkan satu tulisanpun
sampai akhir hayat.
Mulailah atur
jadwalmu sedemikian rupa, sehingga satu jam untuk menulis bisa kamu sisipkan di
dalam sibuk dan padatnya jadwal yang kamu miliki. Di awal-awal mungkin kamu
tidak bisa menyelesaikan tulisan dalam satu jam. Tidak apa-apa, kamu bisa
lanjutkan pada hari selanjutnya pada jam jadwal menulis yang sudah kamu
tentukan. Secara pelan-pelan kamu pasti akan bisa menyelesaikan tulisan dalam
satu jam, bahkan mungkin dalam 30 menit. Ah masa sih? Silakan dicoba.
Berfikir positif
Ini yang penting.
Selalu jaga dan tumbuhkan pikiran positif di dalam diri kamu bahwa kamu bisa
menulis, bahwa kamu pasti akan menyelesaikan tulisan yang kamu rencanakan,
bahwa kamu pasti bisa. Maka kamu pasti bisa. Kamu adalah apa yang kamu
pikirkan. Kamu adalah apa yang kamu katakan. Kamu adalah apa yang kamu lakukan.
Mulai merangkai
kata
Nah ini adalah
poin terakhir. Mulailah dari sekarang. Jangan menunda-nunda. Begitu niat untuk
menulis muncul langsung saja mulai. Begitu ide muncul, langsung saja memulai. Pokoknya
mulai, mulai, dan mulai.
Bagaimana? Mudah bukan
untuk mulai mendapatkan ide untuk tulisan kamu. Selamat mencoba. Jika kamu
percaya bahwa kamu bisa, maka kamu pasti bisa.
Komentar
Posting Komentar