Saat seseorang
sudah memutuskan untuk kuliah mengambil jurusan tertentu maka sudah pasti ia
harus siap terikat dengan peraturan-peraturan yang ada di kampus tempatnya
kuliah. Pada umumnya di bangku perkuliahan mahasiswa tidak akan terikat oleh
peraturan yang ketat, khususnya soal disiplin mahasiswanya. Pada kampus-kampus
tertentu memang diberlakukan peraturan yang lebih ketat dari kampus-kampus
lainnya.
Misalnya jika
kuliah di jurusan pendidikan maka mahasiswa dituntut untuk selalu berpakaian
rapi, yang cewek selalu tampil cantik dan yang cowok selalu tampil ganteng.
Bukan sebaliknya ya.
Di sini, di
tempat saya menuntut ilmu saat ini peraturan yang diterapkan lebih ketat lagi.
Bisa dikatakan sangat-sangat ketat. Saya tidak tahu apakah karena saya sekolah
di jurusan medis atau karena saya sekolah di sebuah kota kecil. Namun yang
pasti peraturan yang ada mungkin akan membuat anda mengernyitkan dahi saat
mendengarnya. Mungkin ya. Karena pertama kali mendengar peraturan ini sempat
kanget dan menurut saya peraturan yang ada terkesan lucu.
Saya sekolah di
sebuah kota kecil bernama Koppa, bagian dari Distrik Chickmagalur, Karnataka.
Sekolah di sini sebagian besar mahasiswa akan tinggal hostel yang disediakan
oleh kampus. Di India sudah umum di perkuliahan pihak kampus menyediakan hostel
untuk mahasiswanya, walaupun ada beberapa mahasiswa akan memilih tinggal di
luar kampus.
Berdasarkan
obrolan-obrolan dengan seniorlah saya mendapatkan informasi mengenai
peraturan-peraturan ini.
Dilarang membawa
perangkat elektronik ke hostel
Jadi menurut
penuturan dari senior saya, bahwa sekitar 3-4 tahun lalu mahasiswa dilarang
membawa perangkat elektronik ke hostel. Apapun jenisnya. Mulai dari telpon
genggam, laptop, setrika, pemanas air dan lain sebagainya. Bahkan pihak kampus
juga memasang jammer di hostel untuk mengacaukan sinyal ponsel, sehingga tidak
memungkinkan mahasiswa menggunakan ponsel di hostel. Namun sayangnya, kata senior saya jammer
tersebut hanya berfungsi hanya sekitar 3 bulan.
Begitu juga
dengan laptop, mahasiswa yang ketahuan membawa laptop maka laptopnya akan
disita oleh pihak kampus. Pernah katanya ada senior yang ketahuan membawa
laptop, kemudian laptopnya disita dan ditahan oleh pihak kampus. Namun setelah
sekitar 2 bulan laptopnya dikembalikan kepada pemiliknya.
Soal setrika juga
sama. Jika ketahuan memiliki setrika, pemanas air ataupun perangkat yang
berkaitan dengan listrik maka sudah pasti disita. Bahkan kompor gas pun akan
disita.
Ketakutan dari
pihak kampus adalah jika mahasiswa membawa telpon genggam dan laptop maka
belajarnya akan terganggu karena mahasiwa banyak menghabiskan waktunya untuk
maian hp dan mainan laptop. Apalagi ini jamannya telpon pintar, dimana hp lebih
pintar dari pemiliknya.
Demikian juga
soal setrika, pemanas air, kompor. Pihak kampus takut akan pembengkakan
pembaran listrik dan terjadinya kebakaran. Karena katanya beberapa kali terjadi
kebakaran kecil di hostel, khususnya di hostel cewek.
Dilarang Membawa
HP ke Kelas
Di kampus kami
mahasiswa dilarang untuk membawa telpon genggam ke kelas, karena dengan membawa
telpon genggam maka akan menggangu proses belajar mengajar. Peraturan ini lebih
masuk akal menurut saya, dan saya setuju dengan peraturan ini.
Jadwal Keluar
Hari Minggu yang berbeda antara cewek dan cowok
Kami hanya
mendapatkan libur resmi hari minggu. Kampus kami tidak di kota, tetapi di desa
yang jaraknya sekitar 5 menit perjalanan dengan menggunakan auto atau bemo. Khususnya
hari minggu kami peraturan waktu yang berbeda untuk pergi ke kota. Kami mendapat
jatah waktu 2 jam untuk berada di kota (khususnya cewek).
Untuk cewek
mendapat jam keluar pagi hari 2 jam yaitu mulai dari jam 9 sampai jam 11 atau
9:30 sampai 11:30. Untuk cowok mendapat jatah keluar sore hari dari ham 5
sampai dengan paling lambat jam 8 malam. Mahasiswa cowok dilarang keluar ke
kota pada pagi hari. Kekhawatiran pihak kampus adalah mahasiswa cowok dan cewek
akan nge-date.
Keluar Untuk
urusan Bank
Khusus pada hari
selasa dan jumat kami diijinkan untuk pergi kekota jika ada urusan yang
berkaitan dengan bank, misalnya menabung atau mengambil uang atau lainnya yang berkaitan dengan bank. Kami
biasanya keluar dengan menumpang bus kampus.
Dilarang memasak
di hostel
Karena dilarang
untuk membawa kompor maka sudah pasti dilarang untuk memasak.
Keluar tanpa ijin
mendapat hukuman
Jika ada diantara
kami yang keluar ke kota atau kemanapun tanpa minta ijin kepada warden hostel
atau kepada kepala sekolah, dan ketahuan, maka sudah pasti kami akan dimarahi
dan dihukum. Hukuman yang umum adalah di-skor tidak boleh masuk kelas, minimal sehari.
Absen maka akan
dimarahi kepala sekolah dan di-skorsing
Di kampus kami
jangan coba-coba untuk absen di kelas tanpa alasan yang valid dan masuk akal. Jika
berani mencoba maka sudah pasti akan dipanggil kepala sekolah dan mendapat
skorsing.
Demikianlah peraturan-peraturan
yang diterapkan di kampus kami. Sebenarnya masih banyak lagi peraturan yang
lainnya. Namun apa yang saya tuliskan disini sudah cukup menjadi gambaran
bagaimana ketatnya kampus kami.
Namun bukan
peraturan namanya jika bukan untuk dilanggar. Setiap mahasiswa memiliki
cara-cara sendiri dan alasan-alasan yang manjur untuk melanggar peraturan. Bahkan
di hostel kami, di hostel cowok, kami memiliki organisasi yang tidak resmi yang
bernama Bunker Association. Asosiasi anak-anak pembolos, hehehe.
Komentar
Posting Komentar