Cara Memilih Mesin Cuci Sesuai dengan Selera dan Budget yang Dimiliki

Gambar
Di jaman modern ini setiap orang memiliki kesibukan yang cukup padat sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan dasar rumah tangga, misalnya mencuci. Dengan kehadiran mesin cuci tentu hal ini sangat membantu dan meringankan beban khususnya beban ibu-ibu rumah tangga dalam mencuci. Tahu mesin cuci kan?

Mencari Kerja dengan Modal Jual Tanah, Haruskah?

Di kampung halaman saya bekerja sebagai polisi dan PNS adalah sebuah pekerjaan yang bergengsi. Oleh karena itu sudah menjadi hal yang biasa jika beberapa orang tua rela mengorbankan banyak harta bendanya untuk membantu anak-anaknya mendapatkan pekerjaan sebagai polisi ataupun PNS. Bahkan beberapa orang sampai menjual tanah warisan untuk memenuhi hasrat tersebut.

Seperti kita ketahui bersama  sebenarnya untuk mendapatkan pekerjaan sebagai PNS atau polisi adalah tidak dipungut dengan biaya. Namun sampai saat ini masih saja banyak orang-orang yang mau dibodohi oleh oknum-oknum tertentu agar membayar sejumlah uang agar bisa lulus sebagai PNS atau polisi.


Karena sudah menjadi kebiasaan salah yang dibenarkan dan tingginya hasrat untuk menjadi PNS dan polisi, akhirnya beberapa oknum memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih keuntungan. Bahkan sudha banyak juga orang-orang yang tertipu mentah-mentah oleh oknum tertentu.

Kembali ke cerita mengenai masyarakat di kampung saya. Salah seorang adik sepupu saya saat ini sedang mengikuti pendidikan untuk menjadi polisi selama 7  bulan. Sebelumnya informasi yang saya dapat dari paman saya adalah adik sepupu saya lulus tes tanpa mengeluarkan uang. Namun setelah saya sempat bertatap muka dengan paman, terkuak juga hal yang sebenarnya. Adik saya sudah menghabiskan lebih dari 150 juta untuk lulus sebagai brigadir polisi.

Disatu sisi saya sangat senang memiliki seorang saudara yang menjadi polisi, namun di sisi lain saya menjadi agak sedih karena harus mengeluarkan sangat banyak uang dalam waktu yang singkat. Memang segala sesuatu membutuhkan uang. Namun haruskah kita membayar untuk sesuatu yang sebenarnya gratis?

Sebuah cara berfikir yang sangat berbeda. Saya sendiri misalnya, selalu berusaha untuk mendapatkan pekerjaan tanpa harus mengeluarkan uang kantong. Karena tujuan kita mencari kerja adalah untuk mendapatkan uang, bukan mengeluarkan uang.  Apalagi untuk sebuah pekerjaan sebagai polisi yang notabenenya adalah sebuah kontrak untuk siap mati.   

Selain itu saya memiliki adik sepupu lainnya lagi yang juga berniat untuk melamar sebagai polisi saat ia lulus SMA nantinya. Bahkan ayahnya mengatakan akan menjualkan ½ hektar tanah ladang untuk membantu memenuhi keinginan tersebut. Tanah tersebut adalah warisan dari kakek kami.  

Saya sempat berdiskusi tentang hal tersebut dengan paman saya. Saya sempat mengatakan bahwasanya jangan sampai tanah warisan tersebut kepada orang lain. Bahkan jika bisa jangan sampai menjualnya.

Beliau menawarkan kepada saya untuk membayar tanah tersebut dengan harapan tanah tidak akan berpindah tangan kepada orang lain. Saya sempat bertanya, jika saya tidak mampu membayar tanah tersebut, apakah tanah akan tetap dijual? Dengan gamblang paman saya mengatakan akan tetap menjual tanah tersebut.

Saya jadi berkesimpulan, hasrat untuk menjadi polisi sudah menutupi harga sebuah warisan yang sudah turun temurun diwariskan. Seolah-olah tidak ada jalan lain untuk mencapai keinginan tersebut. Pertanyaan mengapa dan mengapa terus mengawang-awang di kepala saya. Mengapa demi sebuah pekerjaan sebagai polisi harus menjual tanah warisan leluhur.

Haruskah setiap pekerjaan yang diinginkan mesti didapatkan dengan menjual tanah ataupun harta benda lainnya?

Pada taraf tertentu sangat wajar mengeluarkan uang untuk membayar hal-hal kecil yang sifatnya mendasar, yang saya rasa tidak harus menjual tanah warisan untuk mendapatkan uangnya. Namun jika memaksakan menjual tanah warisan untuk menyuap orang-orang yang membantu meloloskan tes ujian masuk sebagai polisi, tentu saja hal itu sangat bodoh sekali.


Semoga hal-hal seperti ini tidak berlanjut. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini