Halo blogger,
Sambung kembali
postingan sebelumnya ya,
Jadi, setelah makan di
bandara, maka aktifitas selanjutnya adalah menunggu waktu penerbangan
selanjutnya, yaitu dari Malaysia ke Mumbai, India. Jadi waktu itu transit dari
jam 3 sore sampai jam 7 malam waktu Malaysia
(kalau tidak salah ingat ya). Lumayan lama juga menunggunya. Saat selesai makan
jika tidak salah sekitar jam 5, jadi punya waktu 2 jam. Dalam jeda menunggu ini
kami memutuskan untuk langsung cek in dan menunggu di ruang tunggu.
Jika tidak salah sekitar
jam 7.30 pesawat sudah mengudara. Jika sebelumnya dalam penerbangan dari
Jakarta ke Malaysia tidak mendapatkan layanan makanan dan minum, di penerbangan
ini mendapatkan makan plus air putih. Lumayan lah daripada tidak dapat sama
sekali. Namanya juga terbang dengan biaya murah. Ada harga ada rupa, begitu
kata pepatah. Di dalam pesawat tersedia LCD untuk menonton film, namun sayang
sekali tidak disediakan headset untuk mendengarkan suaranya. Ternyata eh
ternyata headsetnya harus beli dulu. Beberapa saat kemudian pramugari keliling
menawarkan headset. Lupa harganya berapa, karena saat itu saya menggunakan
headset dari hp. Namun banyak juga penumpang yang membeli headsetnya dari mbak
pramugari.
Sekitar pukul 10 lebih
sedikit pesawat mendarat di Mumbai. Turun dari pesawat kami berjalan cukup lama
untuk sampai di gerbang imigrasi. Nah di gerbang imigrasi ini tanpa sengaja
saya melihat tulisan dalam bahasa jawa “Sugeng Rawuh ing Mumbai”. Saya tidak
menyangka bahwa akan disambut dengan bahasa jawa di Mumbai. Setelah saya
perhatikan lebih lama ternyata bukan bahasa jawa saja yang ada di sana,
ternyata bahasa dari negara lain juga
ada. Sayang sekali saya tidak melihat tulisan dengan bahasa Indonesia atau
bahasa daerah Indonesia lainnya. Seketika saya merasa bangga karena dari jawa
dan disambut dengan bahasa jawa.
Ada kejadian menarik
ketika di gerbang imigrasi ini. Jadi sekelompok ibu-ibu dan bapak-bapak yang
akan pergi umrah atau naik haji, saya tidak tahu pastinya. Jadi petugas ini
bertanya kepada seorang ibu dengan bahasa inggris, dan si ibu menjawabnya
dengan bahasa jawa. Kebetulan ibu ini berada di samping saya. Akhirnya saat itu
saya beranikan diri menerjemahkan pertanyaan itu si petugas kepada si ibu. Dan saya
menjelaskan kepada si petugas bahwa si ibu mau ke Arab Saudi.
Setelah melewati
gerbang imigrasi, akhirnya kami menuju ke tempat pengambilan bagasi. Setelah
mengambil bagasi, kami mencari Money Exchanger. Karena belum paham seluk beluk
bandara di sini, kami sempat berputar-putar mencari bus shuttle untuk ke tempat
Domestic Departure. Sesuai dengan panduan yang kami terima bahwa kami bisa
menggunakan bus shuttle. Setelah bertanya tanya kemari tidak ada yang
memberikan jawaban yang benar mengenai keberadaan bus shuttle. Bahkan seorang
petugas hotel mencoba merayu supaya kami menginap di hotel dulu, karena
penerbangan kami selanjutnya keesokan paginya jam 8 pagi waktu Mumbai.
Akhirnya ketemu juga
jawabannya. Jadi kami bisa langsung cek in di Counter Jet Airways yang ada di depan Money Exchanger tempat kami
menukar uang sebelumnya. Akhirnya bisa tertawa karena sudah menghabiskan tenaga
untuk berkeliling mencari shuttle bus. Jadi di Mumbai sistemnya adalah jika
kita transit dari penerbangan Internasional ke penerbangan Domestik, kita bisa
langsung cek in di Conter maskapai yang kita pakai yang ada di terminal
kedatangan internasional. Bus shuttle disediakan oleh maskapai tersebut, dan
tidak ada bus shuttle yang mondar mandir seperti bandara di Jakarta (mungkin
ada).
Setelah cek in kami
menunggu di ruang tunggu sekitar 1,5 jam. Sampai akhirnya kami diangkut ke
Domestic Departure. Di sinilah kami menunggu sampai jam 8 pagi. Apa daya, mau
tidak mau tidur kedinginan di kursi ruang tunggu. Walaupun badan pegal-pegal…namun
berusaha menikmati. Selanjutnya…bersambung ya!
Komentar
Posting Komentar