Halo blogger sekalian,
Sudah cukup lama saya
tidak menulis karena padatnya aktifitas di dunia nyata, plus susahnya koneksi
internet di tempat saya tinggal saat ini. Semenjak keberangkatan saya ke India
tanggal 29 September lalu sejak saat itu pula aktifitas blogging saya berhenti.
Baru kali ini saya
bisa memulai lagi untuk posting, semoga kesempatan ini bisa terus berlanjut. Nah
yang mau saya ceritakan pada postingan kali ini adalah bagaimana proses
perjalan saya pada tanggal 29 September lalu.
Saat itu saya
berangkat dari Jogja pagi hari, penerbangan Lion Air pada pukul 7.55 pagi.
Waktu itu sudah dag dig dug karena jadwal penerbangan iternasionalnya jam
11.40. Tahu sendiri kan dengan jadwal lion air yang kadang-kadang suka delay,
dan parahnya mungkin….karena penerbangan internasionalnya juga dengan Lion Air.
Jadi rasa dag dig dugnya nambah besar. Hehehe…Kenapa pilih Lion, ya karena
murahnya. Lumayan, dari Jakarta ke Mumbai Cuma bayar 1,3 juta. Sangat murah
jika dibandingan menggunakan maskapai lain. Itupun dapat tiket setelah browsing
bolak-balik mengunjungi beberapa website maskapai.
Namun keberuntungan
masih berpihak pada saya, karena penerbangan tidak delay, pesawat tiba tepat
waktu, walaupun setelah sampai di di Cengkareng harus sedikit terburu-buru
untuk segera transit ke Terminal Keberangkatan Internasional. Seorang teman juga sudah sms dan sms
menanyakan dimana posisi saya. Untung juga begitu sampai di pintu keluar
langsung dapat bus shuttle. Amaannn.
Sampai di Terminal
Keberangkatan Internasional teman sudah menunggu, dan begitu ketemu langsung
saja cek in. Sesuai dengan prosedur penerbangan internasional bahwa penumpang
harus cek in 2 jam sebelum keberangkatan. Dan lagi-lagi untung, saya sampai 2
jam sebelum keberangkatan, jadi amaaaan. Setelah cek in baru terasa lega.
Dalam penerbangan
dengan Lion ini, kami akan transit di Malaysia. Karena tidak ada penerbangan
Lion Air yang langsung ke Mumbai. Jadi dari Malaysia kami akan terbang ke
Mumbai dengan maskapai Malindo. Kalau dari hasil baca-baca di internet katanya
Malindo ini merupakan maskapai murah joinan dari Lion dan Malaysia Airlines. Begitu
katanya.
Gimana rasanya terbang
ke Malaysia dengan Lion? Ya samalah rasanya seperti terbang domestik. Hanya duduk
yang rapi sambil berdoa semoga selamat sampai tujuan. Kalau tidak salah saat
itu terbangnya 3 jam. Akhirnya sampai dengan selamat di Malaysia.
Nah di sini sempat
bingung muter-muter cari tempat makan karena kelaparan. Jika dibandingkan
dengan Thailand, kita bisa menemukan tempat makan di bagian dalam bandara. Sedangkan
di Malaysia, untuk bisa menemukan tempat makan kita harus keluar dahulu melalui
gerbang imigrasi. Untung saat itu bertanya kepada petugas bandara.
Sama petugas imigrasi
ditanya “berapa lama berkunjung ke malaysia?” ya tak jawab aja “Cuma numpang
makan aja kok, ga lama.” Hehe, ya begitulah, akhirnya bisa mendapatkan makanan
setelah sebelumnya menukar rupiah dengan ringgit. Dan…perut pun kenyang. Bagaimana
selanjutnya…bersambung ya!
Komentar
Posting Komentar