Apa yang akan anda lakukan jika pintu rumah anda tidak memiliki daun
pintu? Tentu saja jawabannya akan berbeda-beda dari setiap orang. Jika kebetulan
yang menjawab adalah orang yang memiliki cukup uang atau katakanlah uang
ekstra, maka ia akan membeli daun pintu dan meminta tukang bangunan untuk
memasang daun pintu tersebut. Namun lain halnya jika yang menjawab adalah orang
yang tidak memiliki cukup uang atau orang yang kreatif. Orang kreatif akan
berusaha untuk membuat daun pintu sendiri.
Apa yang akan anda lakukan jika anda harus melakukan renovasi atap rumah,
sedangkan anda tidak punya tangga untuk membantu anda naik menuju atap? Beberapa
orang mungkin akan menjawab bahwa ia akan meminjam tangga kepada tetangga. Beberapa
orang mungkin akan menjawab bahwa ia akan membeli tangga terlebih dahulu. Namun
orang yang kreatif akan menjawab bahwa ia akan menebang beberapa batang bambu
dan membuat tangga lebih dulu dari batang bambu.
Apa yang akan anda lakukan jika printer anda tiba-tiba rusak? Beberapa orang
akan menjawab tentu saja printer itu akan dibawa ke tempat servis printer. Beberapa
mungkin akan menjawab bahwa ia akan membeli printer baru, dan lain sebagainya. Namun
orang yang kreatif akan berusaha memperbaiki sendiri terlebih dahulu printer
tersebut, apapun caranya.
Tiga pertanyaan tadi adalah pertanyaan yang muncul dalam pikiran saya
setelah saya melihat kenyataan-kenyataan masalah yang saya hadapi. Pertanyaan-pertanyaan
itu harus saya jawab. Sebenarnya masih ada pertanyaan lainnya, namun saya rasa
cukup tiga pertanyaan ini yang saya jadikan contoh di sini.
Di rumah saya, ada 3 pintu yang tidak memiliki daun pintu. Sehingga dalam
beberapa waktu terpaksa tinggal di rumah yang tidak memiliki daun pintu. Masalah
apa yang dihadapi akibat rumah tidak memiliki daun pintu? Banyak sekali. mulai
dari ayam yang tanpa permisi sering keluar masuk sampai tikus yang tak kenal
waktu tidak mau kalah dari ayam untuk berlarian keluar masuk rumah. Maka tidak
bisa dielakkan lagi, sumpah serapah akan keluar dari mulut salah satu penghuni
rumah jika melihat ayam berlenggang di dalam rumah.
Jawaban yang pertama muncul dalam benak saya adalah kenapa tidak
dibelikan daun pintu? Jawabannya pun dapat, bahwa uang yang ada tidak mencukupi
untuk membeli 3 daun pintu. Akhirnya setelah berfikir sejenak saya menegur diri
saya sendiri. Kenapa tidak saya buat saja daun pintu sendiri di rumah? Harganya
sudah pasti jauh lebih murah. Akhirnya selesai juga 1 daun pintu untuk dipasang
di dapur. Untung saja bisa membangunkan jiwa kreatif. Keberuntungan juga
datang. Beberapa bulan kemudian, seorang teman datang kerumah membawakan 2 daun
pintu yang tidak terpakai dirumahnya. Jadi 3 daun pintu siap dipasang. Akhirnya
saya memiliki keahlian membuat daun pintu.
Di rumah saya tidak ada tangga yang bisa saya gunakan untuk melakukan
naik turun bangunan rumah. Baik itu untuk memasang kabel ataupun memasang hal
lainnya. Kasus yang lebih spesifik adalah kipas angin di dalam rumah terlihat
sangat kotor. Jika tidak dibersihkan maka saat dinyalakan sudah pasti debu-debu
pada kipas akan berterbangan ke segala penjuru. Sudah pasti saya butuh tangga
untuk membantu saya naik mendekati kipas tersebut agar bisa dibersihkan. Sempat
terpikir untuk membeli tangga aluminium. Namun ternyata harganya cukup mahal. Sayang
sekali jika duitnya digunakan untuk membeli tangga. Setelah menimbang-nimbang,
akhirnya saya putuskan untuk membuat tangga dari bambu. Jadi uang bisa
digunakna untuk keperluan lain. Saya meminta 2 batang bambu dari tetangga dan
saya gunakan untuk membuat tangga. Kebetulan baru kemarin sya kerjakan. Tangga bambu
sudah siap digunakan. Akhirnya saya memiliki keahlian membuat tangga dari
bambu.
Di rumah saya memiliki printer HP Deksjet 2000. Entah kenapa printer ini
beberapa bulan lalu sering sekali mengalami paper jam. Bahkan printer
tidak bisa digunakan sama sekali, karena akibat terlalu sering paper jam
ini menyebabkan cartridge juga rusak. Printer ini pun diam beberapa bulan. Sampai
akhirnya ada lagi kebutuhan untuk menggunakan printer. Mau tidak mau saya harus
membawa printer ini ke tukang servis printer.
Setelah beberapa waktu selalu batal pergi ke tukang servis, saya
berfikir sejenak. Mengapa tidak saya coba perbaiki sendiri kerusakan printer
tersebut. Saat itu juga saya akses youtube untuk mencari video panduan
membongkar printer HP Deskjet 2000. Namun yang saya temukan adalah panduan
membongkar HP Deksjet 1000. Tetapi itu tidak jadi soal, karena fisik printer
sama. Saya tonton video ini sekali kemudian saya lanjutkan dengan membongkar
printer HP Deksjet 2000.
Ternyata bongkar pasang printer, khususnya HP Deksjet 2000 tidaklah
sulit. Mekanik printer ini sangat sederhana. Dari proses ini saya tahu bahwa paper
jam sering terjadi pada printer saya adalah karena ada salah satu mekanik
yang berfungsi menggeser karet cleaner head cartride meleset dari
tempatnya. Sayapun memposisikannya kembali, sekaligus membersihkan bagian dalam
printer. Terakhir saya pasang printer seperti sediakala. Oh iya, tidak lupa
juga sebelumnya saya membeli sepasang cartridge bekas melalui belanja
online. Setelah di tes, printer kembali lancar digunakan untuk cetak dokumen. Akhirnya,
saya memiliki keahlian tambahan, yaitu memberbaiki printer. Walaupun tidak
mahir.
Dari 3 kejadian ini saya bisa berkesimpulan bahwa dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan di lingkungan tempat tinggal kita perlu berfikir
kreatif, sebelum menyerahkan permasalahan itu kepada orang lain. Karena pada
dasarnya setiap orang memiliki jiwa kreatif di dalam dirinya dan jika jiwa itu
dibangkitkan, maka ia bisa menyelesaikan segala masalah-masalah yang
dihadapinya sendiri. Sehingga setiap orang bisa melakukan penghematan dalam
banyak hal, khususnya uang untuk membayar orang lain yang mengerjakan
perkerjaan yang sebenarnya bisa kita kerjakan.
Berfikir dan bekerja kreatif itu menyenangkan. Tidak percaya? Sebaiknya anda
coba dulu.
Komentar
Posting Komentar