Seperti
biasa, kebiasaan saya saat online adalah sebelum melakukan tujuan utama saya
online, saya mengunjungi kompas online terlebih dahulu. Tujuannya tidak lain
dan tidak bukan adalah untuk membaca berita terbaru mengenai seputar Indonesia,
khususnya berita-berita politik yang tidak habisnya. Kebetulan yang sedang
menjadi tren saat ini adalah mengenai Koh Ahok. Bahasan lebih khusus lagi adalah
mengenai tanda tangan Koh Ahok dan pak Ridwan Kamil yang memiliki kesamaan.
Ada apa
gerangan? Apakah mungkin mereka janjian saat membuat tanda tangan atau mungkin
mereka memiliki ikatan “chemistry” tertentu? Namun yang jelas mereka sama-sama
pemimpin daerah. Satunya wakil gubernur yang akan menjadi gubernur dan satunya
adalah walikota. Pokoknya mereka berdua saat ini sedang jadi obyek berita. Atau
kasarnya mereka adalah sumber rejekinya wartawan.
Menyinggung
soal tanda tangan, pada postingan ini saya tidak akan ikut-ikut membahas
mengenai tanda tangan mereka berdua. Namun saya akan membahas tanda tangan
orang lain. Ini mengenai tanda tangan seorang kasir salah satu ekspedisi
pengiriman barang. Kenapa tanda tangan kasir jasa pengiriman barang yang saya
bahas, kan bukan orang terkenal? Ora opo-opo. Saya bahas karena menurut saya
tanda tangannya unik. Begini ceritanya:
Jadi saat
itu saya akan mengirim sebuah paket dengan tujuan Bandung (kalau saya tidak
salah ingat). Setelah samapi di kurir saya dilayani dengan baik. Sampai pada
akhirnya si kasir mencetak bukti pegiriman barang. Kemudia ia pun menanda
tangani bukti kirim tersebut. Kebetulan saya memperhatikan dia saat membubuhkan
tanda tangan. Saya sedikit heran dalam hati karena mbak kasir ini membubuhkan
tanda tangan cukup lama.
Sampai
akhirnya ia menyebutkan total pembayaran dan memberikan bukti pengiriman kepada
saya. Saya tersenyum saat memperhatikan bukti pengiriman tersebut. Saya
tersenyum bukan karena digratiskan biaya kirim, namun karena tanda tangan kasir
pada bukti pengiriman tersebut sangat panjang dan menjelimet (menurut saya).
Jika saya boleh menebak-nebak, mungkin saat mbak kasir ini belajar membuat
tanda tangan ia sedang bepergian dengan menumpangi kereta api. Akhirnya sampai dirumah tanda tangan tersebut
saya foto, dengan maksud untuk saya ceritakan di blog ini. Akhirnya…baru
sekarang keinginan itu tercapai.
Komentar
Posting Komentar