|
Kabut pagi di area persawahan |
Sekitar 2
minggu lalu saat saya berangkat untuk latihan yoga di pagi hari, saya sempatkan
untuk berhenti di tepi sawah yang saya lewati. Sambil menikamti suasana kabut
pagi. Say sempatkan juga mengambil beberapa gambar padi-padi yang menghijau
yang ditutupi kabut. Saat itulah saya abru menyadari bahwa saya tidak sendiri
berada disana. Ternyata ada makhluk putih berperawakan kecil tapi lumayan gemuk
yang sedang jalan-jalan pagi menikmati dinginnya pagi di area persawahan.
Ia seakan
tidak perduli dengan hawa yang dingin dan embun pada pucuk-pucuk padi membasahi
badannya. Dengan santai penuh nikmat ia menikmati paginya. Ia yang saya maksud
adalah AYAM PUTIH ini.
Ayam ini
seakan tidak perduli dengan kehadiran saya disana, tetap saja enjoy jalan-jalan
santai. Melihat ayam ini, seketika pikiran saya melayang, mencoba
menghubunghubungkan ayam ini dengan banyak hal.
Karena menurut saya pribadi
ayam adalah makhluk yang unik. Mengapa unik? Menjawab ini sepertinya saya harus
“mikir”.
|
Ini bukan ayam kampus, tapi ayam kampung yang sedang jalan-jalan pagi. |
Ayam
petelur dan ayam potong
Waktu masih
SMA, saya ingat waktu itu saya dan beberapa teman-teman yang terpilih dilatih
memelihara ayam potong oleh pembina OSIS. Mulai saat itulah jiwa wirausaha kami
ditempa. Jumlah ayam potong yang kami pelihara saat itu say tidak terlalu
ingat, jika tidak salah sekitar 1000 ekor.
Memelihaya
ayam potong ternyata gampang-gampang susah. Resiko kerugiannya sangat tinggi
jika kita lalai dalam perawatannya. Misalnya saat ayam baru mulai diletakkan di
kandang, suhu kandang harus selalu terjaga kehangatannya. Hal ini dikarenakan
ayam masih kecil tidak akan tahan akan suhu dingin, khususnya pada malam hari.
Ibaratnya mengasuh bayi yang baru lahir, kami harus selalu siap bangun tengah
malam untuk ganti popok atau bikin susu. Begitu juga dengan ayam potong ini, kami
harus selalu siaga di malam hari jika sewaktu-waktu ada ayam yang kakinya
terjepit di kandang atau hal lainnya maka kami harus siap menangani.
Meramu
makanan, memberi makan, memberi air adalah pekerjaan yang melelahkan. Ayam-ayam
ini memiliki karakter yang unik. Ayam ini sangat mudah sekali mati. Jika kaget
sedikit saja maka ayam-ayam ini akan stress dan akhirnya mati. Jadi untuk
mencegah ini terjadi saat melakukan kontrol terhadap mereka kita harus
hati-hati. Contoh tindakan yang bisa dilakukan adalah saat memasuki kandang,
kami harus selalu memakai baju dengan warna yang sama, tidak boleh berbicara
keras. Karena jika kita batuk sekali saja, atau nada suara kita tinggi, maka
semua ayam-ayam ini akan menoleh ke arah anda. Ibaratnya peserta upacara, sesibuk
apapun peserta upacara berbicara dengan rekannya, begitu pemimpin upacara
memberi aba-aba siap, seketika peserta siap. Begitu juga dengan ayam potong.
Bergelut
dengan ayam potong maka harus siap juga bergelut dengan kotorannya. Walaupun
daging ayam itu enak dan pada saat panen bisa untung besar, namun kotoran ayam
potong sama dengan kotoran ayam lainnya, baunya tidak sedap. Betul?
Sama halnya
dengan ayam petelur, namun saya tidak tahu banyak tentang ayam petelur. Namun
yang jelas ayam petelur dipelihara untuk menghasilkan telur. Segitu saja ya.
Ayam
kampung
Berbicara
tentang ayam, saya juga teringat ketika masih kampung dulu saya memelihara
beberapa ekor ayam di rumah. Kalau ayam kampung cara pemeliharaannya sangat
mudah, tidak perlu displin khusus. Cukup sediakan kandang untuk ayam-ayam tidur
di malam hari. Makanan yang bisa diberikan cukup padi, jagung atau makan sisa.
Jika dijual ayam kampung harganya cenderung lebih mahal dari ayam potong.
Bahkan saat itu saya punya ayam jago kesayangan yang sangat jinak sekali. Masih
ingat saya hal yang unik terjadi adalah ayam ini selalu mengikuti langkah saya
dari halaman rumah masuk ke dalam rumah jika saya pulang dari sekolah. Kurang
lebih jinaknya 11-12 dengan anjing kesayangan. Itulah tentang ayam kampung. Walaupun
ada yang namanya ayam kampung tetapi tidak ada yang namanya ayam kota, yang ada
adalah ayam kampus.
Ayam kampus
Jika berbicara
tentang ayam kampus ini, saya sepertinya tidak bisa berbicara banyak, karena
tidak tahu banyak tentang ayam yang satu ini. berdasarkan info-info yang saya
abca di internet saya mendapat gambaran bahwa ayam kampus adalah mahasiswi-mahasiswi
yang nyambi sebagai psk. Katanya hampir setiap kampus punya ayam ini. Bahkan
Jogja yang merupakan kota pendidikan katanya banyak sekali punya ayam kampus,
namun itu baru katanya, karena saya tidak pernah melalukan pengamatan detail
tentang hal ini. Jadi apa yang saya tulis tentang ayam kampus ini anggap angin
lalu saja, jangan terlalu ditanggapi serius.
Tambahan
satu lagi tentang ayam kampus. Beberapa tahun lalu saya berkendara melewati
jalan yang membelah kampus UIN Sunan Kalijaga, Jogja, saat berhenti di lamu
merah pertigaan UIN itu, ada spanduk yang bertuliskan Ayam Kampus Murah. Saya sempat
perfikir “wah ayam kampus ternyata murah-murah ya”. Namun setelah saya
perhatikan lebih detail ternyata tulisannya adalah “Ayam dekat Kampus Murah”. Jadi
ada kata dekat yang ditulis kecil. Jadi kesimpulan saya itu adalah iklan warung
makan, bukan iklan ayam kampus.
Menu ayam
Jika berbicara tentang menu
ayam, maka sudah pasti ini makanan ya. Ada ayam goreng, ayam panggang, ayam
geprek, dan ayam-ayam lainnya. Soal menu makanan ini saya yakin anda semua
pasti suka, tetapi saya tidak terlalu suka. Satu menu ayam yang masih saya tidak mengerti sampai saat ini adalah ayam sayur. Saya sama sekali belum pernah melihat menu makanan yang bernama ayam sayur ini. Mungkin anda sudah pernah. tapi sudahlah saya tidak akan bahas ayam sayur ini, lagipula saya tidak makan ayam, eh maksud saya daging ayam.
Namun saya harap anda tidak suka
dengan menu ayam kampus. Karena selain harganya mahal, menu yang 1 ini bisa
membuat kesehatan anda terganggu, khususnya kesehatan keluarga anda maupun
kesehatan fisik anda. Bagaiman, betul tidak?
Komentar
Posting Komentar