Semua sudah pasti tahu bahwa Indonesia kaya akan seni dan budaya. Adalah tangungjawab kita bersama untuk menjaga dan melestarikannya.
Bagaimana caranya?
Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengenalkan kesenian tradisional tersebut kepada anak-anak sejak dini. Latih supaya anak-anak tertarik untuk belajar tari-tari tradisional.
Banyak sekali keuntungan yang didapat dengan memiliki keahlian menarikan tarian tradisional, salah satunya adalah bisa menjadi profesi saat anak-anak tersebut dewasa nantinya.
Saya contohkan keponakan saya yang satu ini. Namanya I Gede Gusti Shri Balarama. Dari semasih bayi iya sudah suka mendengarkan dan menonton tari tradisional. Saat masih bayi, ia tidak akan mau bobo jika tidak mendengarkan musik “joged bumbung”.
Setelah bertambah besar, jika mendengar musik tari rejang dewa maka ia akan menari. Ia Ada yang lebih menarik dari cintanya pada tari tradisional adalah ia sampai saat ini sangat suka sekali dengan tari Jathilan. Boleh di bilang video Jathilan adalah sarapannya setiap pagi. Bahkan pernah dulu malam-malam terbangun dari tidur hanya untuk menonton video Jathilan sendirian. Jika tidak dituruti maka akan mengamuk. Bahkan vcd Jathilan yang dimiliki sampai tidak bisa di mainkan lagi karena terlalu seringnya dimainkan.
Beberapa waktu lalu saya iseng memutar musik campursarinya didi kempot, dan keponakan saya mengambil kuda lumping, pecut, memakai selendang, dan mulai menari Jathilan.
Jathilan adalah tari tradisional jawa yang penarinya menggunakan kuda lumping dan diiringi dengan gamelan Jawa. Biasanya juga Jathilan disertai dengan unsur-unsur magis, misalnya seperti penari seolah-olah kesurupan saat menari.
Jathilan saat ini sangat eksis di Jogja khususnya. Banyak sekali kelompok-kelompok Jathilan yang ada di Jogja.
Nah kebetulan keponakan memiliki keahlian ini, siapa yang mau “nanggap” Jathilan? atau mau mengajak keponakan saya sebagai salah satu penari di kelompok Jathilannya? Berikut saya sertakan videonya.
Sumber gambar
Komentar
Posting Komentar