Pada postingan kali ini saya akan melanjutkan cerita saya tentang
Tri Doṣa, secara spesifik hanya
Vāta Doṣa saja. Jadi kita bahas satu per satu.
Masing-masing dari Tri Doṣa, yaitu Vāta, Pitta, dan Kapha terbentuk dari elemen Panca Mahabhūta. Vāta Doṣa terbentuk dari Vayu dan Akasa, Pitta Doṣa terbentuk dari Teja dan Jala, dan Kapha Doṣa terbentuk dari Pṛtivi dan Jala. Sehingga guna yang dimiliki oleh masing-masing doṣa mirip dengan guna yang dimiliki oleh Panca Mahabūta.
Guna dari Vāta Doṣa dijabarkan pada Sloka Astanga Hrudaya Sūtrasthāna 1.11 ½ :
tatra rūkso laghu: śīta: khara: sūksmaścalo ‘nila:
Rūksa, laghu, sīta, khara, sūksma, dan cala adalah properti dari Vāta.
Jika diartikan kata-perkata, artinya seperti ini:
Rūksa, bersifat kering di alam.
Laghu, bersifat ringan di alam.
Sīta, bersifat dingin di alam.
Khara, bersifat kasar.
Sūksma, bersifat sangat kecil.
Cala, bersifat selalu bergerak.
Mari kita bahas lebih jauh agar lebih mudah dipahami...
Seperti yang saya jelaskan pada tulisan saya sebelumnya tentang
Ayurveda dan Panca Mahabhūta, pada bagian
Vayu dan
Akasa. Di sana saya tuliskan tentang kualitas-kualitas dari
Vayu dan
Akasa. Karena
Vāta Doṣa merupakan gabungan secara unik dari
Vayu dan
Akasa, maka secara otomatis
Vāta memiliki kualitas-kualitas dari
Vayu dan
Akasa.
Rūksha adalah gambaran dari Vayu, ia bersifat kering. Udara/angin bersifat kering di alam. Contoh dari rūksha di alam misalnya saat kita diterpa angin di siang hari, maka kita akan merasa kering pada kulit. Laghu, bersifat ringan di alam. Apakah kita bisa mengukur berat dari angin dan akasa (ruang)? Tidak. Bahkan memegangnya saja kita tidak bisa.
Sīta, bersifat dingin di alam. Saat diterpa angin apa yang akan kita rasakan? Dingin bukan?
Khara, bersifat kasar di alam. Kasar tidak bisa dipisahkan dari kering. Contoh misalnya, kulit manusia. Jika kulit kita kekeringan maka secara otomatis akan kasar. Contoh lain misalnya jika ti suatu tempat tidak ada air sama sekali, maka secara otomatis permukaan dari tempat itu akan menjadi kasar. Gurun bisa kita jadikan contoh. Atau permukaan tanah yang semula basah…kemudian airnya menguap maka tanah tersebut akan menjadi kering, pecah-pecah dan kasar.
Sūksma, bersifat sangat kecil. Karena bersifat sangat kecil inilah kita tidak dapat melihatnya, hanya dapat kita rasakan.
Cala, selalu bergerak. Udara selalu bergerak, ada dimana-mana, kita tidak bisa melihatnya bergerak, namun kita dapat merasakannya bergerak.
Vayu, adalah elemen Panca Mahabhuta yang dominan pada Vata Doṣa. Oleh karena itu guna dari Vayu mendominasi pada Vata Doṣa.
Bersambung…
Komentar
Posting Komentar