Cara Memilih Mesin Cuci Sesuai dengan Selera dan Budget yang Dimiliki

Gambar
Di jaman modern ini setiap orang memiliki kesibukan yang cukup padat sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan dasar rumah tangga, misalnya mencuci. Dengan kehadiran mesin cuci tentu hal ini sangat membantu dan meringankan beban khususnya beban ibu-ibu rumah tangga dalam mencuci. Tahu mesin cuci kan?

Vāta Doṣa (4)

Namaste…
Pada postingan kali ini saya akan melanjutkan bahasan mengenai Vāta Doṣa. Pada postingan sebelumnya sudah saya ceritakan tentang sthāna dari vāta, kali ini saya akan lanjut bercerita tentang vāta vṛddhi laksana, vāta kṣaya laksana dan vāta prakopa laksana.
VATA 4
Vāta vṛddhi laksana adalah kondisi dimana kuantitas, kualitas dan fungsi dari vāta meningkat. Meningkatnya kuantitas, kualitas dan fungsi dari vāta ini akan menyebabkan penyakit. Meningkatnya kuantitas, kualitas dan fungsi dari vāta jika diasosiasikan dengan zat, maka jika zat yang memiliki kualitas, kuantitas dan fungsi yang sama akan membuat vāta meningkat dalam kuantitas, kualitas dan fungsi.
Meningkatnya kuantitas, kualitas dan fungsi dari vāta akan menimbulkan efek sebagai berikut:
a. rśya (kurus)
b. rṣṇya (berwarna gelap)
c. Uṣṇakāmitya (menginginkan sesuatu yang panas)
d. Kampa (gemetar)
e. Anāha (perut kembung)
f. Śakṛd graha (sembelit)
g. Balabhramśa/balahāni (tidak bertenaga)
h. Nidrabhramśa/nidrahāni (susah tidur)
i. Indriyabhramśa (indra tidak berfungsi normal)
j. Pralāpa (bicara tidak menentu)
k. Bhrama (pening)
l. Dīnata (kekurangan energi)
Vāta kṣaya laksana adalah kondisi dimana kuantitas, kualitas dan fungsi dari vāta menurun. Menurunnya kuantitas, kualitas dan fungsi dari vāta ini akan menyebabkan menyakit. Jika diasosiasikan dengan zat, maka jika zat yang meniliki kualitas dan fungsi yang berbeda dari vāta maka akan menurunkan kuantitas, kualitas dan fungsi dari vāta.
Menurunnya kuantitas, kualitas dan fungsi dari vāta akan menimbulkan efek sebagai berikut:
a. Aṅgasāda (kelelahan)
b. Alpa bhasa (sedikit berbicara)
c. Moha (hilang kesadaran)
d. Śleṣma vṛddhi (kapha meningkat)
Vāta prakopa laksana adalah kondisi dimana kondisi vāta meningkat atau menurun melebihi batas maksimal toleransi oleh tubuh. Efek yang diberikan lebih buruk dari efek vāta vṛddhi dan kṣaya laksana. Efek dari vāta prakopa sebagai berikut:
a. Śramsa (adanya bagian tubuh yang menonjol atau dislokasi)
b. Vyāsa (pelebaran pada bagian tubuh tertentu)
c. Vyadha (rasa sakit/nyeri yang menusuk)
d. Svāpa (mati rasa/paresthesia)
e. Sāda (lelah)
f. Ruk (rasa sakit)
g. Toda (sakit seperti ditusuk)
h. Bhedana (sakit seperti tubuh mau dibelah)
i. Sanga (gerakan seperti terkunci)
j. Aṅgabhaṅga (sakit seperti digilas sesuatu)
k. Sankoca (kontraksi)
l. Varta (bagian tubuh tertentu terasa mengeras)
m. Harṣana ( bulu tengkuk merinding)
n. Tarṣana (rasa haus)
o. Kampa (gemetar)
p. Paruṣa (kekeringan)
q. Souśeerya (kepadatan tulang berkurang/tulang rapuh)
r. Shosha (kurus/otot-otot mengecil)
s. Spandana (tubuh berdenyut)
t. Veshtanam (rasa nyeri seperti terkena batuk)
u. Stambha (tubuh kaku)
v. Kaṣaya rasata (mulut selalu merasakan rasa sepet)
w. Varna ṣyava/aruna (warna kehitaman/warna merah tua)
Itulah semua efek yang disebabkan oleh vāta vṛddhi, kṣaya dan prakopa laksana. Dengan mengetahui ini lebih detail, maka kita akan mendapat gambaran mengenai apa yang akan dilakukan jika tubuh mengalami gejala-gejala di di atas.
Pada tulisan selanjutnya akan saya ceritakan tentang pitta. Selamat membaca, semoga apa yang saya bagikan bermanfaat.

















































Komentar

Postingan populer dari blog ini