Cara Memilih Mesin Cuci Sesuai dengan Selera dan Budget yang Dimiliki

Gambar
Di jaman modern ini setiap orang memiliki kesibukan yang cukup padat sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan dasar rumah tangga, misalnya mencuci. Dengan kehadiran mesin cuci tentu hal ini sangat membantu dan meringankan beban khususnya beban ibu-ibu rumah tangga dalam mencuci. Tahu mesin cuci kan?

Vāta Doṣa (2)

Baiklah kita lanjutkan bahasan tentang Vāta Doṣa. Pada postingan sebelumnya saya sudah menulis sebagian dari Vāta Doṣa.
VATA 2
Vāta Doṣa didefinisikan sebagai TATRA VA GATI GANDHAYO, artinya “yang bergerak”. Mengapa didefinisikan seperti itu? Jawabannya akan bisa dimengerti setelah membaca tulisan ini sampai selesai.
Pada tulisan sebelumnya sudah dibahas tentang guna dari Vāta Doṣa. Pada tulisan ini akan coba saya jelaskan mengenai sthāna (tempat) dan karma (normal fungsi) dari Vāta Doṣa.
Pada tulisan awal tentang Tri Doṣa sudah dijelaskan bahwa sthāna dari Vāta Doṣa adalah di bawah pusar. Nah apakah itu berarti Vāta Doṣa hanya disana? Tidak. Doṣa berada bahkan disetiap sel tubuh manusia. Sthāna dari Vāta disebut dengan vasti pradesa. Adapun sthāna dari Vāta Doṣa adalah:
1. PAKVAṢAYA
Pakvaṣaya adalah sthāna utama dari vāta. Pakvaṣaya adalah terminologi dari usus besar dalam bahasa Sansekerta.
2. KATI
Kati adalah terminologi untuk pinggang dalam bahasa Sansekerta.
3. ṢAKTI
Ṣakti adalah terminologi untuk paha dalam bahasa Sansekerta.
4. SROTRA
Srotra adalah terminologi untuk telinga dalam bahasa Sansekerta.
5. ASTHI
Asthi adalah terminologi untuk tulang dalam bahasa Sansekerta.
6. SPARSANENDRIYA
Sparsanendriya adalah terminologi untuk kulit dalam bahasa Sasekerta.
Dalam kondisi normal vāta memiliki fungsi-fungsi khusus yang berperan menjaga tubuh agar sehat dan normal. Fungsi normal atau doṣa karma dari vāta adalah:
1. Utsāha (antusiasme)
Dalam kondisi normal vāta mempengaruhi tubuh manusia untuk memiliki rasa antusisme terhadap sesuatu. Misalnya antusiasme untuk belajar, antusiasme untuk bekerja, dsb.
2. Uchvāsa (mengeluarkan nafas)
Dalam kondisi normal vāta mengatur setiap pergerakan mengeluarkan nafas.
3. Nishvasa (menarik nafas)
Dalam kondisi normal vāta mengatur setiap pergerakan menarik nafas.
4. Chesta pravartana (pengatur gerakan)
Dalam kondisi normal vāta mengatur semua aktivitas gerakan anggota tubuh.
5. Vēga pravartana (mengatur dorongan/keinginan alami)
Dalam kondisi normal vāta mengatur semua dorongan/atau keinginan alami dalam tubuh manusia. Yang dimaksud dengan dorongan alami adalah semua aktifitas tubuh yang bersifat alami, yang tidak boleh ditahan-tahan atau tidak boleh ditunda. Jika ini ditahan maka akan menimbulkan penyakit. Dalam tubuh manusia ada 13 vēga pravartana yang disebut dengan adharaniya vega atau aktivitas yang tidak boleh di kontrol. Ke-13 vega in adalah:
a. Vāta (kentut dan sendawa)
Siapa yang tidak tahu kentut? Siapa yang tidak pernah kentut? Semua pasti tahu dan pasti kentut kan? Kentut merupakan aktifitas alami yang tidak boleh ditahan-tahan. Bagaimana jika kentut ditahan? Saya yakin tahu jawabannya.
Sendawa juga bersifat alami dan tidak bisa di kontrol.
b. Vin (buang air besar)
Buang air besar adalah salah satu aktifitas yang tidak tidak boleh di kontrol atau ditahan-tahan. Jika memang sudah waktunya untuk membuang kotoran dari tubuh, maka tubuh akan terangsang untuk melakukan itu. Namun setiap orang memiliki siklus sendiri-sendiri untuk melakukan aktifitas ini. Misalnya saja, timbul, rangsangan untuk buang air besar, namun anda menahannya, mungkin karena masih sibuk atau karena halangan lainnya. Apa yang anda rasakan? Kemudian karena anda sudah menahan beberapa waktu, saat anda akan buang air besar, apa yang anda rasakan? Saya yakin anda akan kesulitan saat buang air besar, atau mungkin ketidaknyamanan lainnya yang anda rasakan.
c. Mutra (kencing)
Kencing adalah salah satu aktivitas yang tidak boleh ditahan-tahan. Tubuh memiliki pengaturan sendiri untuk melakukan pembuangan air dari dalam tubuh. Jika kantung kemih sudah penuh maka dengan sendirinya akan muncul rangsangan untuk kencing. Jika anda menahan kencing anda, sya yakin anda akan merasa tidak nyaman, namun pada orang yang sensor tubuhnya sudah lemah, karena kencing ditahan terlalu lama bisa saja ia kencing di celana tanpa disadari. Namun akibat jangka panjangnya adalah bisa jadi anda akan mengalami sakit ginjal, atau radang saluran kencing, kencing batu, dan penyakit lainnya.
d. Ksalathu/ksava (bersin)
Jika ada benda asing masuk ke dalam tubuh kita melalui hidung maka secara otomatis kita kan terangsang untuk bersin. Itu adalah alasan kenapa bersin tidak bisa ditahan karena itu terjadi secara alami.
e. Trut (haus)
Jika tubuh kekurangan cairan makan secara otomatis kita akan merasa haus. Jika rasa haus ini ditahan maka tubuh akan menjadi lesu dan tidak bertenaga. Saya yakin anda pernah mengalami ini.
f. Ksudra/kṣut (lapar)
Sama halnya dengan rasa haus, rasa lapar tidak seharusnya ditahan. Jika ditahan-tahan selain akibat sementara anda akan merasa lemas dan tidak ingin melakukan aktifitas. Akibat jangka panjangnya adalah kompleks, seperti sakit maag, atau mungkin lebih parah lagi. Rasa lapar adalah pertanda bahwa tubuh membutuhkan asupan tenaga.
g. Nidra (tidur)
Tubuh sudah memiliki pengaturan sendiri agar selalu beristirahat setiap malam. Oleh karena itu jika mala hari sudah merasa mengantuk, maka sebaiknya langsung tidur karena sudah diberi tanda oleh tubuh untuk istirahat. Anda tahu sendiri bukan akibatnya jika selalu begadang?
h. Kāsa (batuk)
Batuk merupakan aktifitas yang tidak boleh ditahan. Kita akan batuk jika ada rangsangan pada tenggorokan oleh benda asing yang masuk ke tenggorokan. Secara otomatis tubuh akan melakukan proteksi dengan merangsang terjadinya batuk.
i. Śramaśvāsa (terengah-engah)
Nafas memburu atau nafas terengah-engah juga merupakan dorongan alami dari tubuh yang tidak bisa kita kendalikan.
j. Jṛmbha (menguap)
Menguap adalah aktifitas alami pada tubuh. Jadi jika ada rangsangan untuk menguap maka menguaplah. Karena jika ditahan-tahan akan memberikan efek negatif pada tubuh. Misalnya secara sederhana saat menguap anda tahan, maka biasanya akan keluar air mata.
k. Aśru (air mata)
Keluarnya air mata juga merupakan aktifitas alami dari tubuh untuk melindungi mata dari debu dan partikel lainnya yang masuk kemata. Air mata juga berfungsi untuk melubrikasi mata agar tidak kering.
l. Chardi (muntah)
Saat anda mencium bau yang menyengat atau memakan makanan yang tidak anda suka bisa saja akan muncul rangsangan muntah. Rangsangan muntah adalah proteksi tubuh terhadap sesuatu yang asing yang tidak cocok dengan tubuh. Misalnya anda tidak tahan akan bau asap kendaraan atau bau bahan bakar kendaraan, maka anda akan terangsang untuk muntah.
m. Rētasa (ejakulasi)
Ejakulasi atau orgasme juga merupakan dorongan alami dari tubuh yang tidak bisa kita kendalikan.
Selain ke-13 adharaniya vega di atas, maka akan saya tambahkan juga tentang dharaniya vega yang merupakan dorongan alami yang harus di kontrol. Adalapun dorongan alami yang harus di kontrol adalah:
a. Kama
Kama adalah keinginan yang berlebihan terhadap sesuatu. Misalnya dorongan seksual.
b. Krodha
Krodha adalah amarah. Kita semua tahu bahwa amarah harus dikontrol.
c. Lobha
Lobha adalah kerakusan terhadap sesuatu. Rasa rakus ini harus di kontrol.
d. Moha
Moha adalah mabuk, dalam pengertian mabuk akan sesuatu yang dimiliki berlebihan, misalnya sombong karena memiliki banyak uang, dsb.
e. Matsarya
Matsarya adalah rasa iri hati. Kita harus menghilangkan jauh-jauh rasa iri hati dalam diri kita.
Ke-6 dharaniya vega ini harus di kontrol karena jika tidak di kontrol akan merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain.
6. Somyakgatyacha dhatunam (menyeimbangkan dhatu)
Fungsi dari vāta dalam kondisi normal adalah menyeimbangkan dhatu dan memberi nutrisi kepada dhatu. Mengenai apa itu dhatu akan saya bahas di tulisan yang selanjutnya.
7. Akshanam patvena (mengatur indriya)
Membuat indriya berfungsi dan menjaganya tetap bekerja normal adalah juga tugas dari vāta. Baik itu panca karmendriya maupun panca nyanendriya. Semua fungsi indriya di kontrol oleh vāta. Ibaratnya jika dianalogikan seperti angin dan awan. Kemana angin membawa awan, maka di tempat itulah akan terjadi hujan. Begitu juga dengan vāta, kebagin tubuh yang manapun vāta bergerak maka pada bagian tubuh itulah fungsi tubuh akan bekerja. Jadi vāta sangat penting bagi tubuh, saat ia dalam kondisi normal.
Bagaimana? Apakah penjelasan saya ini jelas? Jika kurang jelas silahkan bertanya…asik bukan?
Ok bersambung ke tulisan selanjutnya…




































Komentar

  1. sanggat jelas dan menarik..

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih sudah mampir...semoga sharing ilmunya bermanfaat...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini