Cara Memilih Mesin Cuci Sesuai dengan Selera dan Budget yang Dimiliki

Gambar
Di jaman modern ini setiap orang memiliki kesibukan yang cukup padat sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan dasar rumah tangga, misalnya mencuci. Dengan kehadiran mesin cuci tentu hal ini sangat membantu dan meringankan beban khususnya beban ibu-ibu rumah tangga dalam mencuci. Tahu mesin cuci kan?

Mengunjungi beberapa Kuil di Chennai

IMG_0394Setelah sampai di Chennai kami menginap semalam di Chennai karena kami sampai di Chennai jam 12 malam. Kami dijemput oleh seorang sopir utusan dari Mr. Sandagopan. Mr. Sandagopan ini adalah seorang pebisnis yang merupakan teman dari Prof. Amarjiva. Prof. Amarjiva lah yang akan membantu segala urusan kami di India. Sopir yang menjemput kami bernama Ramesh. Sepertinya dia adalah sopir travel.
Pagi harinya kami ditemui oleh Mr. Sandagopan. Sekedar berkenalan dan say hello, sekaligus ia menyampaikan kalau profesor kami akan telat datangnya. Sementara kami menggu profesor kami datang, Mr. Sandagopan menawari kami untuk jalan-jalan di Chennai mengunjungi kuil atau pantai. tentu saja dengan senang hati kami menerimanya.
Kami diantar berkeliling mengunjungi beberapa 2 kuil dan Vivekananda House oleh teman  baru kami bernama Danish. Pertama kami mengunjungi kuil Saibaba. Kuil ini sangat ramai pengunjung, untuk bersujud di kaki Saibaba harus mengantri panjang dulu. Kemudian kami mengunjungi salah satu kuil besar di Chennai. Tidak tahu pasti kuil apa namanya namun disini ada banyak arca, Wisnu,Siwa, Ganesha dan arca dewa dewi lainnya. 
Setelah mengunjungi kedua kuil ini di siang yang sangat panas, kami melanjutkan mengunjungi Vivekananda House. Vivekananda House adalah museum yang mengisahkan Riwayat Svami Vivekananda dan tempat menyimpan benda-benda peninggalan Svami Vivekananda. Sangat sayang sekali di sini tidak boleh mengambil gambar, termasuk di kuil-kuil yang kami kunjungi sebelumnya. Namun saya sempat membeli satu buku tentang kata-kata inspirasi Svami Vivekananda. Karena harga lumayan murah, hanya 40 rupee atau sekitar 9 ribu rupiah.
Setelah mengunjungi Vivekananda House kami memilih untuk langsung makan siang dan langsung kembali ke hotel. Sebenarnya Danish masih semangat mengantar kami untuk mengunjungi tempat lain, seperti masuk ke pantai dan ke perpustakaan Kota Chennai, namun karena cuaca sangat panas, kami memilih kembali ke hotel saja. Padahal pantai tepat berada di depan Vivekananda House.
Pendapat saya tentang Kota Chennai adalah Chennai adalah kota yang sangat padat dan lalu lintas disini sangat semrawut, hampir sama dengan Jakarta atau bisa dibilang lebih parah. Semua pengendara seenaknya sendiri membunyikan klakson dan pengendara motor sangat jarang sekali yang memakai helm. Diantara 100 pengendara motor,  kemungkinan cuma 4-10 orang yang memakai helm. Mobil Bemo berkeliaran dimana-mana, kondisi jalan sangat berdebu dan pedagang kaki lima tidak tertata dengan baik.
Demikian sedikit cerita dari Chennai, India.

Komentar

Postingan populer dari blog ini