Sudah pernah
belanja di Amazon? Sudah dong. Bagi yang belum pernah saya minta maaf ya, karena
saya duluan belanja di amazon, hehe.
Oke...saya mau
menceritakan pengalaman saya belaja di amazon.in. Amazon.in ini adalah
cabangnya amazon.com di India. Di amazon.in ini kita bertransaksi dengan gaya India,
karena pembayaran menggunakan Rupee, ya pokoknya serba India lah. Pembayaran
dalam transaksi pun sangat flexibel, karena selain pembayaran menggunakan kartu
kredit atau debit, juga bisa melakukan pembayaran dengan cara transfer atm atau
internet banking, bahkan dengan sistem COD. Sangat enak bukan.
Jadi pada bulan Februari
lalu saya mencoba melakukan transaksi pertama di amazon dengan membeli modem.
Saat itu setelah membanding-bandingkan beberapa modem akhirnya saya menjatuhkan
pilihan pada modem Huawei E8231. Saya pilih modem ini karena ada fitur wifinya,
jadi saya berfikir saat itu jika saya punya modem ini saya bisa menyimpan
router Mr3020 kesayangan saya.
Saat itu saya
sudah menentukan pilihan pada seller yang barangnya disediakan oleh amazon,
namun pada saat akan melakukan klik buy di harga 1599, tiba-tiba ada seller
baru yang memberi harga yang lebih murah yaitu 1499, namun barangnya langsung
dari seller, bukan disediakan oleh amazon. Karena tertarik harga murah maka
saya memilih seller kedua. Kemudian...kemudian dan kemudian maka pembayaran pun
selesai. Saya membayar dengan kartu debit.
Tinggal menunggu
kiriman sampai di tempat saya. Di dalam web amazon disebutkan bahwa barang akan
sampai dalam periode maksimal 20 hari. Wah lama sekali ya ternyata, saya pikir
wajar lah, karena India sangat luas sekali. Namun diluar dugaan saya ternyata
hanya dalam 4 hari barang sudah sampai. Hatipun senang, karena punya modem
baru.
Melihat bungkusan
yang cukup rapi saya cukup puas dengan caranya membungkus paket. Namun isi
paketnya membuat saya kecewa. Di dalam paket terdapat bungkus modem yang sudah
usang dan segelnya sudah rusak. Saya keluarkan modem dari bungkusnya, kembali
saya terperangah karena buku panduan di dalam bungkus tersebut adalah panduan
untuk modem D-Link, juga lusuh. Saya semakin yakin bahwa modem yang dikirim
adalah modem bekas.
Walaupun begitu
saya lanjutkan mencoba modem tersebut. Apa yang terjadi, ternyata modem juga
tidak berfungsi. Bolak balik saya coba dengan sim card yang berbeda-beda namun
modem tetap tidak menampilkan sinyal. Kemudian saya teliti fisik modem
tersebut. Tampak bahwa modem pernah di reset dengan pena karena ada bekas tinta
biru pada tombol reset.
Saya putuskan
untuk komplain kepada seller. Dalam balasan emailnya ia mengatakan akan
mengganti modem secepatnya. Kemudian saya kirim modem tersebut kepada seller. Namun
setelah modem sampai pada seller, tidak ada niat baik dari seller untuk
mengirim modem pengganti ataupun mengembalikan uang saya. Berkali-kali saya
kirim email kepada seller, sama sekali tidak pernah direspon.
Akhirnya saya
mencoba menggunakan layanan A-to-Z Guaranty dari Amazon. Beruntung sekali
amazon merespon dengan baik, dan pihak amazon. Setelah beberapa hari, kurang
lebih seminggu komplain saya diproses oleh amazon. Amazon mengembalikan uang
saya tanpa dipotong apapun. Sekitar 10
hari setelah itu uang sudah masuk ke rekening saya.
Pengembalian sampai
sekitar 10 hari karena sistem perbankan disini sedikit ribet. Dan pihak amazon
sendiri juga sudah menjelaskan bahwa membutuhkan 5-7 hari untuk proses masuknya
uang di rekening saya.
Itulah pengalaman
saya berbelanja di amazon.in. Intinya bahwa amazon bersedia bertanggungjawab
terhadap kesalahan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang berjualan di
websitenya. Sebuah cara yang sangat bagus untuk mempertahankan loyalnya pembeli
di websitenya.
Dan memang benar,
karena setelah itu saya tidak ragu untuk berbelanja lagi di amazon, karena saya
membeli modem yang lain dan membeli headset untuk teman saya. Andai saja amazon
tidak mengembalikan uang transaksi pertama sudah pasti ia kehilangan pembeli
yang potensial. Begitu kira-kira. Cara amazon.in melayani pembeli membuat saya
puas.
Jika anda ingin
berbelanja di amazon, pilihlah barang yang disediakan langsung oleh pihak
amazon, bukan dari pihak ketiga. Biasanya di dalam iklannya akan dilengkapi
dengan label Fulfilled by Amazon. Jika iklan yang ada tidak memiliki logo
tersebut artinya barang akan dikirim langsung oleh seller, bukan oleh pihak
amazon.
Jika ingin
membeli dari pemjual pihak ketiga, pastikan mengecek reputasi dari seller,
pastikan bahwa ia memiliki penilaian yang positip dari pembeli-pembeli lainnya.
Jika seller belum memiliki nilai positip ataupun sudah memiliki penilaian
negatif, sebaiknya pilih seller yang lain.
Sempet saya
telusuri profil seller, saya dapai bahwa banyak buyer yang komplain soal seller
ini. Ia hanya tidak hanya mengirimkan barang bekas kepada saya, namun ke 4
pembeli lainnya. Jadi bisa dipastikan bahwa seller ini sengaja ingin melakukan
pembohongan kepada pembeli.
Selain amazon,
banyak juga website e-commerce lokal di sini, sama halnya dengan di Indonesia. Namun
saya belum pernah mencobanya, jadi belum tahu kualitas layanannya. Bagaimana
dengan layanan web e-commerce di Indonesia? Silahkan berbagi ceritanya di
komentar. Selamat shopping.
Komentar
Posting Komentar